Oleh: Joko Intarto Netizen heboh. Gara-gara Megawati mengusulkan agar patung Bung Karno dibangun di setiap daerah. Saya setuju masyarakat harus mengenal Bung Karno. Apakah harus lewat patung? Tidak harus. Patung hanya salah satu medianya. Patung sebenarnya karya seni. Patung mencerminkan ekspresi seniman pembuatnya. Bagaimana rupa patung itu, terserah si seniman. Ada patung angker, yang biasa ditempatkan di depan pintu gerbang. ...
Read More »Artikel
Wortel, Telur dan Kopi
Oleh: Maya Magdalena Seorang wanita yang baru saja menikah, datang pada ibunya dan mengeluh soal tingkah laku suaminya. Setelah pesta pernikahan, baru ia tahu karakter asli sang suami: keras kepala, suka bermalas-malasan, boros dan sebagainya. Wanita muda itu berharap orangtuanya ikut menyalahkan suaminya. Namun betapa kagetnya dia karena ternyata ibunya diam saja. Bahkan sang ibu kemudian malah masuk ke dapur, ...
Read More »Yatim Dermawan
Oleh: Joko Intarto Sudah lama saya tahu ada Cafe Bintang dibangun di halaman Kelapa Gading Trade Center (KTC). Kebetulan tak jauh dari rumah mertua. Tapi baru hari ini saya mampir ke situ. Martin Andros-lah yang memaksa saya. Ia pengusaha property. Spesialisasi perusahaannya membeli cessie atau anjak piutang macet atas rumah, apartemen dan kondomonium di berbagai bank. Kebetulan saya berurusan dengan ...
Read More »Mengaku Beriman
Oleh: Davy Byanca Suatu hari Rasulullah saw bertanya kepada Haritsah, ”Bagaimana kabarmu pagi ini wahai Haritsah?” Ia menjawab, ”Pagi ini aku benar-benar beriman.” Mendengar jawaban itu, Nabi saw berujar, ”Setiap kebenaran ada hakikatnya. Apa hakikat imanmu?” Ia menjawab, ”Aku berpaling dari dunia sehingga bagiku sama saja antara emas dan tanah. Seolah-olah aku melihat penduduk surga tengah merasakan nikmatnya surga. Dan ...
Read More »Tempe Kluwak
Oleh: Joko Intarto Tempe kluwak bukan resep baru. Masyarakat mengenal resep ini secara turun-temurun. Di Purwodadi disebut tempe pindang. Di Betawi namanya tempe pucung. Nama bisa berbeda. Bumbu utamanya sama: kluwak atau kluwek yang menghasilkan warna coklat kehitaman dengan aroma dan rasa yang khas. Dulu, saat masih kanak-kanak, Mbah Rayi sering memasak tempe pindang untuk menipu perut anak dan cucunya. ...
Read More »Menjadi Cermin bagi Sesama
Oleh: Davy Byanca Konon, seorang Yahudi hidup bertetangga dengan seorang Muslim. Yahudi ini hidup di ruang atas, dari mana semua jenis kotoran dan sampah berasal, kotoran anak-anaknya, air bekas cucian baju, semuanya jatuh ke ruangan keluarga sang sufi yang berada di lantai bawahnya. Tetapi Muslim itu tak pernah menegur, malah berterima kasih kepada Yahudi, dan memerintahkan keluarganya untuk melakukan hal ...
Read More »Mati Sebelum Mati
Oleh: Davy Byanca Ada sementara orang mengira bahwa hubungan antara hamba dengan Tuhan menyerupai hubungan anak dengan orang tuanya; si anak membutuhkan keduanya ketika masih kecil saja. Saat dewasa ia sudah tidak membutuhkan keduanya lagi. Bahkan bisa jadi ketidakbutuhan itu mendorong dirinya menjadi anak durhaka dan menampik kebaikan kedua orang tuanya. Tidak! Hubungan hamba dengan Tuhan tidaklah seperti itu. Kebutuhan ...
Read More »Akhir Mengerikan
Oleh: Satria Hadi Lubis Saya termenung lama membaca quote Seno Gumira Ajidarma pada meme di bawah ini. Renungan yang juga saya alami puluhan tahun lalu, yang sampai sekarang juga masih saya perjuangkan untuk tidak bernasib mengerikan seperti yang disebutkan Seno : “hanya akan berakhir dengan pensiun tidak seberapa”. Memang mengerikan bekerja habis-habisan seakan terjebak dengan rutinitas dan akhirnya benar-benar habis ...
Read More »Sauna Menua
Oleh: Joko Intarto Bikin tempe skala kecil ternyata beda dengan skala menengah. Pasti juga akan berbeda pada skala besar. Ternyata mengelola jamur tempe itu gampang-gampang susah. Sejak tanggal 1 Oktober 2021, tempe Mbah Bayan berproduksi dengan fasilitas kerja baru. Ada mesin pengupas kulit kedelai dan ruangan khusus untuk merendam, merebus, menguleni ragi, membungkus dan memeram. Harapan saya produksi tempe bisa ...
Read More »Konsep Rezeki
Oleh: Satria Hadi Lubis Suatu ketika, saya pernah datang kepada seorang guru dan bertanya : “Guru, sebenarnya bagaimanakah konsep rejeki itu? Kenapa diluar sana banyak orang yang bekerja siang malam tapi rejekinya segitu-gitu aja, di sisi lain ada orang yang bekerjanya santai tapi uangnya banyak.” Sang guru pun menjawab : “Pada dasarnya rejeki itu ibarat hujan yang turun dari langit. ...
Read More »
Thayyibah