Oleh: Davy Byanca Sebagai konsultan hukum, saya kerap bertemu dengan orang Islam yang “kreatif.” Mereka menciptakan pola bisnis baru berkedok syariah, hanya untuk “menghalalkan” transaksi bisnis mereka. Aku menyebut mereka sebagai orang-orang yang mencoba menipu Allah. Mengapa? Karena mereka sering menggunakan kalimat “bagi hasil” untuk suatu hubungan bisnis. Tapi pola bagi hasil itu hanyalah sebuah istilah, agar tak terlihat nafsu ...
Read More »Redaksi Thayyibah
Perankingan Kampus lagi?
Oleh: Daniel Mohammad Rosyid Pengantar Redaksi : Dahulu, orang-orang Malaysia datang dan belajar di kampus-kampus kenamaan kita. Sayang sekali, sekarang kampus-kampus kita malah kualitasnya justru berada di bawah kualitas kampus-kampus di Malaysia. Setidak itu terlihat dari peringkat yang dikeluarkan oleh sebuah lembaga internasional. Lalu, bagaimana seharusnya kita melihat pemeringkatan kampus ini? Berikut ulasan Daniel Mohammad Rosyid. *** Beberapa hari lalu, ...
Read More »Episode Roman Picisan
Oleh: Davy Byanca Suatu hari saya dihampiri seorang pemuda yang tampak kusut dan kusam. Saya baru saja berkemas usai memberikan pencerahan kepada para remaja di masjid dekat rumah dengan tema ”Asyiknya Curhat.” Rupanya apa yang saya sampaikan kena di hati pemuda ini. Dengan tersendat ia berkata bahwa dia ingin minta saran saya sebelum membuat sebuah keputusan penting. Saya pun memintanya ...
Read More »Kios E-Money
Oleh: Joko Intarto Perjalanan pulang kampung malam tadi menghasilkan satu oleh-oleh: Bisnis kios e-money. Kios ini melayani pengisian saldo e-toll dengan membayar uang tunai. Kiosnya sederhana. Hanya dari potongan kontainer bekas. Ukurannya pun kecil: 3 meter x 3 meter. Tidak ada AC. Hanya berpendingin kipas angin saja. Kios itu sungguh ramai. Antreannya tidak pernah sepi. Setidaknya saat saya di situ. ...
Read More »Menipu Syaitan
Oleh: Davy Byanca Aku mempunyai seorang teman, seorang sopir mobil antar-jemput sekolah swasta Islam di lingkungan tempat tinggal saya, ia jebolan Fakultas Ekonomi sebuah universitas swasta di Jakarta. Oleh orang tuanya ia malah diberi amanah untuk mengurus pesantren kecil milik engkongnya di pinggiran Jakarta. Untuk menghidupi keluarga kecilnya -seorang istri dan dua orang anaknya- kadang ia menjadi tukang ojek. Setiap ...
Read More »Membela Kehormatan
Oleh: Fahd Pahdepie Banyak pihak yang mengecam kelompok yang memfitnah Ustadz Adi Hidayat dengan tuduhan menggelapkan uang donasi untuk rakyat Palestina. Salah satunya datang dari mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin. “Fitnah seperti itu sering dilakukan oleh kelompok yang membenci ulama dan ingin mendiskreditakn mereka,” demikain kata Din Syamsuddin. Berikut tulisan Fahd Pahdepie tentang Ustadz Adi Hidayat (–Red)! *** ...
Read More »Haji Dalam Negeri
Oleh: Doni Riw Pernah gak kamu bayangin berangkat haji semudah mudik dari Jakarta ke Jogja? Dahulu Khalifah Abdul Hamid dari Khilafah Turki Usmani membangun jaringan kereta api dari Damaskus Hingga Madinah, untuk memudahkan rakyat yang mau umroh dan haji. Pergi haji atau umroh dari Damaskus ke Makah waktu itu tak perlu pakai paspor dan visa. Tinggal beli tiket kereta, selesai ...
Read More »Jadi Ibu Tunggal yang Bahagia
Oleh: Ribut Wahyudi Baiklah, ini adalah tulisan pesanan dari beberapa sahabat.Aku akan mencoba menulis sebaik dan se-fair mungkin tentang ibu tunggal yang punya peluang sama untuk bahagia sebagaimana para ibu umumnya. Menjadi ibu tunggal, baik karena perceraian atau ditinggal mati suami, adalah posisi yang sungguh menantang karena sebagian besar para ibu (istri) tidak punya rencana membesarkan anak (anak-anaknya) sendirian. Sebagian ...
Read More »Di Ruang yang Sempit itu
Oleh: Satria Hadi Lubis Di ruang yang sempit itu Aku melihatmu bertahan bersabar menunggu udara bebas yang akan menjemputmu, entah kapan itu. Di ruang yang sempit itu Aku memandangmu di sudut ruangan sedang asyik membaca al Qur’an, entah sudah berapa kali engkau khatam. Di ruang yang sempit itu Engkau menunggu datangnya waktu sholat, entah sudah berapa kali kau berjama’ah dengan ...
Read More »Yakin, Gak Yakin
Oleh: Davy Byanca Saya termasuk orang yang awalnya takut dengan ketinggian. Maka setiap kali harus naik pesawat terbang, saya sering melakukan terapi diri untuk menenangkan hati. Caranya; melakukan dialog dengan jiwa sejak di boarding room. Menenangkan diri dengan melihat berbagai aktivitas manusia saat menunggu. Ada yang membaca koran, baca novel, memakai headset mendengarkan musik, ngobrol sesama calon penumpang, tiduran atau ...
Read More »