Oleh: Joko Intarto Seorang kawan saya mengirim screenshoot Whatsapp-nya. Ia memberitahu ada member grup bisnis yang sedang galau. Investasinya ambyar. Hasil kelolaan yang dijanjikan pengusaha tidak sesuai harapan. Mirip janji para politisi: PHP. ‘’Bisnisnya apa?’’ tanya saya. ‘’Restoran,’’ jawab teman saya. Kawan saya yang lain menelepon. Sehari-hari ia tinggal di Bekasi. Tapi saat menelepon ia sedang di Jogja. Ia mengabarkan ...
Read More »Redaksi Thayyibah
Warisan Ayah
Oleh: Satria Hadi Lubis Menjelang kematiannya, seorang pria, Yaqub Sholeh, memanggil anak-anaknya dan ia menasehati mereka untuk mengikuti jejak hidupnya sehingga mereka dapat memiliki ketenangan jiwa dalam semua hal yang mereka lakukan. Putrinya, Sara, mengatakan, “Ayah, saya kecewa Anda meninggalkan kami tanpa uang sepeser pun di bank. Para ayah lain yang ayah katakan sebagai koruptor dan pencuri dana publik bisa ...
Read More »Benang Kusut Post Truth
Oleh: Doni Riw Ini adalah era post truth, dimana kebenaran tampak ruwet dan absurd. Tak hanya awam, cerdik pandaipun bisa hanyut, jika di hatinya berselimut hasad dan hasut. Fakta direduksi menjadi berita. Asal dikabarkan media kanal penguasa, maka itu dianggap fakta. Asal diberitakan media massa mainstream kapitalis, maka itulah kebebaran. Agar tak terjebak dalam truth game yang dimainkan para perekayasa ...
Read More »Duka dari Sidogiri
Oleh: Salim A. Fillah Kala itu, pada sekira tahun 1745, Sayyid Sulaiman ibn ‘Abdirrahman Basyaiban yang baru saja membabat Sidogiri bersama menantunya Syaikh Aminullah, demikian menurut salah satu hikayat, diundang oleh Raja Mataram Sri Susuhunan Pakubuwana II (bertakhta 1726-1749) ke Surakarta untuk menjadi Pengulu Ageng, Mufti Utama Kerajaan. Tak kuasa menolak, beliau berangkat dengan hati yang masih tercekam bimbang. “Ya ...
Read More »Menangislah
Oleh: Davy Byanca Rumi berkata, biarkan matahari kecerdasanmu terus-menerus terbakar. Biarkan matamu, seperti awan, kemilau, kerana airmata yang keluar. Menangislah seperti rengekan bocah. Jangan makan rotimu, Kerana roti jasmanimu akan, Mengeringkan air ruhanimu. Bersyukurlah bila kita mudah menangis. Kerana terkadang, kita butuh menangis. Untuk membersihkan hati. Bekal di mata Allah adalah bekal cinta di kedua mata yang menangis. Notes: ...
Read More »Soal Haji
Catatan Bagi Anggiti Abimanyu Oleh: Setiardi Membaca pernyataan Anggito Abimanyu, Kepala Badan Pengelola Dana Haji, bahwa calon jamaah yang menarik dana haji dipastikan tak bisa menunaikan haji seumur hidupnya, darah saya mendidih. Pernyataan itu sungguh arogant, penuh ancaman dan juga melampaui batas kekuasaan manusia. Dia menihilkan kekuasaan Tuhan yang tak terbatas, tak bersyarat. [Sepatutnya, maksimal Anggito cukup bilang bahwa calon ...
Read More »5 Tanda Anda Punya Bakat Bisnis
Oleh: Satria Hadi Lubis Hanya sedikit orang di dunia ini yang benar-benar memiliki jiwa sebagai pengusaha sejati. Kita yang mungkin masih awam dalam hal bisnis sekilas bertanya, mungkin mereka memang berbakat dalam hal bisnis sehingga usaha yang mereka lakukan akan berakhir dengan sukses. Secara umum, tanda seseorang yang memiliki bakat berbisnis akan terlihat pada dirinya seperti berikut. Penuh Semangat Dalam ...
Read More »Lorong Ketidakpastian
Oleh: Davy Byanca Ini lucu. Masih ada saja orang yang percaya sama peramal, atau yang berbau mistis dan klenik. Takjub melihat keris berdiri misalnya. Tapi menganggap biasa, langit terbentang luas tanpa tiang penyangga. Bahkan jika ada orang yang mampu membaca pikiran mereka, pasti akan menjadi incaran untuk konsultasi. Padahal semua itu hanya permainan psikologis seperti apa yang dulu pernah saya ...
Read More »Yusuf Mansur Berjanji, Yusuf Mansur Mangkir!
Oleh: HM Joesoef (Wartawan Senior) Beberapa waktu lalu, melalui seorang lawyer, Yusuf Mansur berjanji akan mengembalikan uang investor jika mereka akan mengambilnya kembali. Sebagaimana diketahui, setelah gagal di bisnis batu bara pada awal tahun 2010, pada tahun 2012-2013 Yusuf Mansur menghimpun lagi dana umat. Kali ini jualan program yang dinamakan Patungan Usaha dan Patungan Aset, nilai per lembar “saham” seharga ...
Read More »Dua Bibit Unggul
Oleh: Satria Hadi Lubis Seorang pria yang tidak lulus ujian masuk universitas, dinikahkan orang tuanya. Untuk mendapat penghasilan, ia pun melamar menjadi guru sekolah dasar dan mulai mengajar. Karena tidak punya pengetahuan mengajar, belum sampai satu minggu mengajar ia sudah dikeluarkan. Setibanya di rumah, sang istri menghiburnya dengan berkata: “Banyak ilmu dalam otak, ada orang yang bisa menuangkannya, ada pula ...
Read More »