Breaking News

Hanya Nafas yang Tidak Bisa Dibeli  Di Sini

Pelajaran Berharga  dari Kasus Thaksin Shinawatra

Catatan Ilham Bintang

Masih ingat Thaksin Shinawatra?  Thaksin adalah mantan Perdana Menteri Thailand (2001-2006) yang di masanya menjadi episentrum politik  di negeri Gajah Putih itu.

Menurut BBC, Thaksin PM pertama dan hingga kini satu-satunya dalam sejarah Thailand yang memimpin pemerintahan terpilih dengan  masa jabatan penuh.

Tetapi  dia juga satu-satunya PM Thailand pertama dan satu-satunya yang 17 tahun terpaksa harus hidup  di luar negeri setelah menghadapi kudeta militer di bulan September 2006.

Thaksin adalah politisi  yang  merangkak dari bawah  sukses mencapai puncak karier berkat pencitraan. Ia selalu digambarkan dekat dengan rakyat miskin. Peduli terhadap kesulitan mereka, bantuan negara selalu dialirkan kepada kaum papa itu. Namun legasi yang dia tinggalkan  berbanding terbalik dengan pencitraan  itu. Ia kini dianggap pemecah belah bangsa. Ia hiposentrum, sumber bencana politik di Thailand.

Rekam jejak penyimpangannya masih tersimpan kuat di benak rakyat Thailand. Tamak dan rakus mengorupsi kekayaan negara selama  berkuasa. Itulah yang menjelaskan mengapa dia dihukum in absentia dalam banyak perkara selama dia dalam pengasingan.

Selasa (22/8)  Thaksin kembali  ke Thailand dari pengasingannya.  Saya beruntung tiba di Bangkok Selasa (22/8) siang, persis di hari  Thaksin pulang. Di hari yang sama pula taipan real estate Thailand, Srettha Thavisin, terpilih menjadi PM Thailand baru. Srettha adalah PM kesepuluh Thailand. Tapi berita terpilihnya Srettha kalah viral dibandingkan dengan berita kepulangan Thaksin.

Thaksin punya kontribusi besar dalam kekacauan politik yang panjang di tanah airnya. Bayangkan dalam rentang  “hanya” 17 tahun Thailand sampai bergonta ganti  PM hingga sepuluh kali.

Masih Cawe – Cawe

Sejak jatuh dan selama  pengasingan Thaksin masih cawe-cawe  dalam percaturan elit politik Thailand. Thaksin tetap dengan skenario busuknya yang lama dan “baku” hendak  melanggengkan kekuasaan lewat  kroni-kroninya di partai politik.

Seakan  sebelum dan selama  menjadi PM Thaksin sudah  mengatur kekuasaan akan dipergilirkan dengan para loyalisnya. Tujuannya, salah satunya tentu untuk mengamankan diri dan keluarganya –yang telah berlumur kasus korupsi –dari jerat hukum.

Thaksin mengatur saudara perempuannya menduduki kursi PM, dan kelak giliran berikutnya dia merencanakan putra bungsunya di kursi kekuasaan sebagai PM.

Beruntung junta militer tak kehilangan kewaspadaan. Ia menyimpan rekam jejak Thaksin.

Pada tahun 2008, Thai Rak Thai, partai Thaksin dibubarkan oleh pengadilan dan pada tahun itu juga dua perdana menterinya didiskualifikasi.

Petualangan  Partai Rak Thai dilanjutkan  oleh Partai Pheu Thai. Yingluck, saudara perempuan Thaksin, berhasil menang telak pada pemilu 2011, namun dia didiskualifikasi oleh pengadilan, dan pemerintahannya digulingkan melalui kudeta kedua. Yingluck kini juga tinggal di pengasingan.

Thaksin punya banyak perkara korupsi yang sudah inkracht di negerinya. Maka, di hari kepulangannya, ia pun langsung dieksekusi ke penjara untuk jalani hukuman. Tapi cuma sehari. Besoknya, Netizen di Thailand geger di sosmed.

Dengan alasan sakit, Thaksin dipindah  ke RS dan menempati ruang perawatan Super VVIP di lantai paling atas RS.

Netizen membayangkan dari atas situ Thaksin bisa melepas kerinduan melihat suasana kota Bangkok.” Hanya nafas yang tidak bisa dibeli di Thailand,” umpat Netizen.

Thaksin adalah drama tentang kekuasaan yang tidak dijalankan sesuai  kompetensi dan amanah. Semuanya tertipu oleh pencitraan yang dibuat konsultan politik dan lembaga survei, yang berujung pada amburadulnya tata kelola pemerintahan di Thailand.

Bagaimana dengan kita?

About Redaksi Thayyibah

Redaktur