Breaking News
Kantor Pusat MUI di Jakarta (Foto : Istimewa)

Tentang Isu MUI akan Dibubarkan

Oleh: Setiardi

Kantor Pusat MUI di Jakarta (Foto : Istimewa)

Jadi begini, kita tak usah terlalu khawatir dengan nasib MUI. Sebab MUI itu hakikatnya tempat berkumpulnya ormas-ormas Islam di Indonesia. Bagaimana mungkin ada yang bisa membubarkan MUI? Itu hil yang mustahal. Kalau pun ada yang meramaikan tagar #bubarkan MUI, anggap saja angin lalu. Itu cuma ulah segelintir orang kafir. Atau, kalau pun secara formal beragama Islam, itu cuma di KTP saja. Percayalah, mereka tak akan berani macam-macam.

Sudah, kita santai saja. Tak perlu terlalu lebay. Selama salat berjamaah di masjid masih dipenuhi umat, selama pengajian masih didatangi jamaah, Islam akan baik-baik. Dan selama Islam baik-baik saja, MUI pasti tetap akan ada. Setidaknya, forum seperti MUI akan tetap ada.

Dan di dunia ini Islam akan baik-baik saja kok. Sebab Allah sendiri yang menjaganya. Tak percaya? Lihatlah data statistik dunia. Dalam waktu tak lama lagi, Islam akan menjadi agama terbesar, agama dengan umat yang terbanyak di dunia. Itu riset valid dari pelbagai lembaga kredibel. Dan itu akan terjadi [insya Allah] hanya 40-50 tahun lagi. Yang harus dilakukan adalah meningkatkan kualitas dan posisi tawarnya.

Di Indonesia pun kita patut bersyukur. Orang seusia saya bisa menjadi saksi sejarah. Dulu, hampir tak ada teman SMA yang pakai jilbab. Tapi, kini saat acara reuni, hampir semua teman yang perempuan memakai jilbab. Bahkan yang dulu hobby jingkrak-jingkrak pun sudah menutup aurat.

Apakah salah jika kita membela MUI, membela Islam, misalnya? Tentu tak salah. Tapi upaya itu jangan diartikan jika kita tak melakukannya Islam akan hancur. Tidak! Sekali lagi, Tidak! Kita memang harus berjuang ‘membela’ Islam, pada hakikatnya, agar pada saat Yaumil Hisab kelak, posisi kita jelas. Agar kita berada pada barisan orang-orang yang mencintai agama ini.

Itu persis sama dengan orang-orang yang sujud di sepertiga malam terakhir. Bukan berarti riyadhah itu membuat Allah eksis. Tapi justru orang-orang itu melakukannya untuk kebaikan mereka sendiri. Agar kelak, saat tak ada lagi tempat bernaung, mereka masuk pada barisan orang yang ahli sujud.

Itu …

(Judul oleh redaksi)

About Redaksi Thayyibah

Redaktur