Breaking News
(Foto : Istimewa)

Menakjubkan! Masjid Kecil di Gang Sempit Punya Aset Ratusan Milyar

(Foto : Istimewa)

Masjid Kapal Munzalan adalah sebuah masjid kecil yang saat ini sedang menarik perhatian masyarakat Indonesia. Betapa tidak, masjid yang hanya bisa menampung 200an jamaah itu mampu berkiprah dalam skala nasional, salah satunya lewat program Gerakan Infaq Beras (GIB) yang saat ini mampu membantu ratusan ribu anak yatim dan para penghafal Al-Qur’an di 23 provinsi di Indonesia, dari Aceh sampai Papua.

Selain GIB, masjid yang terletak di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat ini juga memiliki Baitulmaal yang telah berdiri di 9 kabupaten/kota di Indonesia. Baitulmaal ini memiliki omzet milyaran rupiah sebulan dan sangat responsif membantu masyarakat yang kurang beruntung.

Selain baitulmaal, masjid ini juga memiliki puluhan lembaga dakwah yang bergerak dalam bidang pendidikan, sosial dan bisnis. Pada tahun 2020, aset yang dikelola oleh Masjid ini diperkirakan tak kurang dari Rp 150 milyar dan dikelola secara penuh waktu oleh kurang  lebih 300 personil.

(Foto : Istimewa)

Menurut H.M. Nur Hasan, salah satu pimpinan Masjid ini, sampai tahun 2012, pembangunan masjid dan fasilitas dakwah di sekitar masjid ini menghabiskan biaya sekitar Rp. 1,5 milyar. Dan pada tahun 2020 ini, nilai aset yang dikelola oleh Masjid Kapal diperkirakan sekitar Rp. 150 milyar. Hal itu berarti dalam jangka waktu 8 tahun (2012-2020), nilai aset Masjid Kapal Munzalan dapat bertumbuh hingga 100 kali lipat. MasyaAllah.

Bagi yang baru mendengar nama Masjid ini, perlu kami informasikan bahwa Masjid Kapal Munzalan berada di Jl. Sungai Raya Dalam, Gg. Imaduddin, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Masjid ini berdiri di tengah pemukiman yang 90% masyarakatnya adalah non muslim. Masjid Kapal Munzalan dibangun pada tahun 2011 oleh H.M. Nur Hasan dan H.M Rahman. Setahun berikutnya (2012) Masjid ini resmi beroperasi dan dikelola oleh H.M. Nur Hasan bersama Ustadz Luqmanulhakim.

 

(Artikel tanpa nama dan sumber tulisan)

About Redaksi Thayyibah

Redaktur