Breaking News

Kisah Pria Kristen Berdoa di Tengah Umat Muslim di Al Aqsa

Usai Tragedi Penembakan Polisi, Masjid Al-Aqsa Kembali Dibuka
Tidak hanya di Masjid AL-Aqsa, petugas polisi Israel juga melakukan penjagaan ketat di luar gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem, Sabtu (15/7). Umat muslim Palestina diperbolehkan melakukan ibadah asal tetap dalam penjagaan petugas. (AP/Mahmoud Illean)

 

thayyibah.com :: Situasi dan kondisi terkait kompleks Masjid Al-Aqsa masih menegang, kala memasuki minggu ke-2 sejak terjadinya rangkaian konflik serta pertikaian antara otoritas Israel dengan pemeluk Islam di Palestina.

Tensi pun tetap memanas, dan muslim Palestina terus berkomitmen memperjuangkan hak mereka guna meraih kebebasan penuh untuk beribadah di tempat suci ke-3 umat Islam tersebut.

Namun, muslim Palestina tidak berjuang sendiri. Mereka turut didukung oleh individu maupun kelompok muslim dan lintas agama, tak hanya di Timur Tengah, namun juga dari berbagai penjuru dunia. Demikian seperti yang dilansir dari berbagai sumber, Rabu (26/7/2017).

Nidal Abdoud dari Palestina misalnya. Pemuda pemeluk agama Kristen itu kedapatan berdiri bersandingan bersama saudara sebangsanya yang beragama Islam, saat aksi doa bersama di depan Masjid Al Aqsa, sebagai bentuk protes dan penolakan atas pemasangan detektor logam oleh Israel di area tersebut.

Saat itu, Abdoud mengenakan rosario yang dilengkapi sambil membaca kitab sucinya. Di samping Abdoud, berdiri seorang pemuda muslim, tengah melakukan gerakan salat, bersedekap tangan di depan dada.

“Motivasi saya untuk berdiri di sana merupakan bentuk soliditas terhadap saudara muslim, terkait konflik Palestina – Israel dan perseteruan terkait tempat beribadah,” jelas Abdoud.

“Saya juga akan melakukan penolakan yang sama, jika detektor logam serupa di pasang di Gereja Sepulchre,” tambahnya. Gereja itu merupakan ‘Al Aqsa versi umat Kristen’ di Kota Lama Yerusalem, yang dianggap oleh para Nasrani sebagai lokasi penyaliban Yesus Kristus.

Nidal Aboud, seorang nasrani yang ikut berdoa bersama rekan muslimnya, saat aksi protes di Masjid Al Aqsa (Twitter)

Sepulchere pun, melalui sebuah pernyataan resmi yang ditulis oleh Kepala Gereja, mengecam aksi Israel melakukan pembatasan akses bagi para jamaah yang ingin beribadah di Masjid Al Aqsa. Gereja menuntut agar akses beribadah secara bebas di Masjid Al Aqsa bagi para saudara muslim.

Sedangkan Delegasi World Council of Churches di Palestina turut bergabung bersama muslim Palestina saat menggelar aksi protes di depan Masjid Al Aqsa, sebagai bentuk solidaritas, seperti yang dikabarkan oleh Alsharq Alawsat.

Sementara itu dilaporkan oleh media lokal, sejumlah gereja di Bethlehem, Tepi Barat, akan melakukan aksi penutupan ibadah Minggu, dan menganjurkan kepada para jamaahnya untuk ikut mendukung para saudara Muslim melakukan aksi protes terkait Al Aqsa.

Kepala Gereja Ortodoks Yerusalem, Atallah Hanna, juga mengecam protes terhadap Israel dan menyatakan dukungannya terhadap Muslim.

“Sudah tugas kita sebagai Muslim dan Nasrani di Palestina untuk terus bersatu melawan kerakusan Israel. Seluruh warga Palestina bersatu melawan okupasi dan rasisme Israel,” jelas Hanna kepada media Turki, Anadolu Agency.

Di Inggris, kelompok aktivis Friends of Al Aqsa, menyerukan semua orang untuk mengorganisir doa bersama demi keamanan tempat suci ke-3 umat Islam tersebut.

Doa bersama digelar di Bolton, Bradford, Coventry, Edinburgh, Glasgow, Huddersfield, Leicester, Luton, Manchester, Newcastle, dan Sheffield.

Sedangkan di Vatikan, pada Ibadah Massal Minggu di Vatikan, Paus Fransiskus menekankan pentingnya dialog dan moderasi untuk merestorasi perdamaian.

Di Jakarta, Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengimbau agar umat Islam di Tanah Air membaca qunut nazilah dan berdoa demi kedamaian, keselamatan, dan keamanan bangsa Palestina.

Sumber: liputan6

About A Halia