Thayyibah
thayyibah.com :: Jakarta. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Pemerintah Indonesia memboikot Tiongkok terkait dengan pelarangan bagi warga muslim di Xinjiang untuk melakukan ibadah puasa. Sikap ini perlu diambil karena Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
“Saya tidak tahu itu keputusan resmi atau bukan, tapi kalau ada itu, atas nama kemanusian itu harus boikot tindakan dari pemerintah Tiongkok. Apalagi Indonesia adalah negara dengan populasi muslim yang besar di dunia,” ungkap Fahri di Gedung DPR RI, Senayan, Rabu (8/6/2016) seperti dimuat okezone.com
Fahri berpendapat, Indonesia harus bersikap dengan tidak melibatkan Tiongkok dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
“Ini seharusnya kita boikot. Kereta api cepat kasih Jepang saja deh, lebih aman, lebih selamat. Terus terang, kalau kereta api cepat Jakarta-Bandung itu, jadi nggak berani naik itu tuh. Itu bisa jadi mesin pembunuh,” kata Fahri seperti dikutip dari suara.com
Menurutnya pelarangan ini hanyalah menambah kesan buruk kepada pemerintah Tiongkok dalam kasus pelanggaran HAM. Seharusnya pemerintah Tiongkok memberikan kebebasan kepada warga muslim disana sebagai bukti penghormatan terhadap kebebesan beragama.
Seperti diketahui sebelumnya muslim di Xianjing oleh pemerintah daerah di Tiongkok dilarang berpuasa dan melakukan kegiatan keagamaan lainnya. Aturan itu dirilis lewat situs pemerintah daerah Korla, Xinjiang.
Bahkan, para penjual makanan dan minuman diimbau untuk tetap beroperasi selama bulan puasa ini. Larangan ini juga diperingatkan di daerah Tiekeqi dan Shuimogou, yang lebih ekstrim lagi dengan melarang warganya pergi ke masjid. (Azah)
