Bendera Arab Saudi. (Net)

Arab Saudi,  Antara yang Aku Dengar dan yang Aku Lihat (#Lanjutan)

Bendera Saudi Arabia
Bendera Saudi Arabia

thayyibah.com :: Aku sering mendengar media berkata: “Arab Saudi negara yang merombak kota suci Makkah menjadi seperti kota Las Vegas”

Tapi aku menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri. Makkah masih dan insya Allah senantiasa dalam naungan syariah. Tiada diskotik, tiada tempat perjudian, tiada tempat pelacuran

Tiada aurat wanita terlihat. Toko-toko dan market pun tutup ketika panggilan shalat dikumandangkan, para tamu Allah di muliakan, dan sedikit sekali dijumpai kejahatan. Kalaupun ada kejahatan dan kemungkaran. Itu bukan berarti kerajaan melegalkannya.

Sering aku mendengar orang berkata, “Arab Saudi adalah negara penyiksa para TKW”

Tapi aku melihat sendiri seorang lelaki saudi dengan pakaian khasnya selepas shalat Ashar mendatangiku di salah satu masjid di kota Riyadh dan berkata: anta indunisiy? Anta da’i hena? (Anda orang Indonesia? Anda seorang dai?), ia melanjutkan kalimatnya kepadaku: aku punya seorang pembantu wanita di rumah, aku sangat kasihan kepadanya, aku ingin menghajikan dia tahun ini, bisakah anda membntuku untuk menemukan travel khusus untuk para TKW Indonesia agar pembantuku bisa haji bersama mereka?

Dalam hatiku berkata: majikan ini baik sekali, ia tidak hanya memperhatikan urusan dunia saja bagi pembantunya. Bahkan ia membantunya untuk menyempurnakan rukun islamnya.

Kisah lain, seorang pembantu berkata bahwa majikan lelakinya sangat baik sekali, kalau dia datang dari kantor maka ia berkata keras di depan pintu “Aku dataang” artinya pembantu wanita harus memakai jilbab. Majikan wanitanya pun baik hati ia sering mengajaknya makan bersamanya. Kalau ada berita di TV tentang Indonesia maka si pembantu yang di dapur dipanggil untuk ikut meyaksikannya. Jika ada acara kajian syekh di TV maka pembantu tersebut juga diajak menyimak bersamanya. Ketika pulang ke Indonesia si pembantu inipun dibekali banyak kitab-kitab terjemahan bahasa Indonesia.

Sering Aku mendengar orang-orang menjelek-jelekan Arab Saudi, akan tetapi yang aku lihat:

– Kerajaan Arab Saudi menjadikan Hukum Islam sebagai Undang-undang negara

– Hudud dan qishas diterapkan di Negeri Arab Saudi

– Negara berdasar ahlussunnah wal jamaah alal kitab was sunnah ala fahmi salafil ummah

– Syiar-Syiar Islam tampak jelas di negeri Arab Saudi

– Imam-imam masjid digaji dan dimuliakan oleh negara

– Di Arab saudi pendidikan Gratis

– Arab Saudi memberikan beasiswa bagi anak-anak kaum muslimin dari lintas benua untuk menimba ilmu di negerinya.

– Tidak ada pajak

– Tidak ada uang parkir

– Tidak ada uang pembayaran jasa tol

– Angka kejahatan sangat sedikit bahkan Arab Saudi adalah negara di dunia yang paling terkecil angka kejahatannya.

– Tidak ada Miras dijual secara legal.

– Tidak ada tempat hiburan, diskotik, pelacuran dan perjudian. Kalaupun ada maka itu bukan sesuatu yang legal..dan akan ditindak keras bg pelakunya.

– Tempat-tempat berbelanjaan besar sekelas carefour ataupun yg lainnya harus tutup bila adzan tiba. Sebagaimana yang saya lihat di kota Riyadh dan kota Jeddah, begitu juga Makkah dan Medinah.

– Di Mal tersebut sediakan masjid besar, yang jika adzan tiba penuh sesak dengan orang shalat…artinya negara ini mampu membina warganya untuk mengingat Allah.

– Negara Arab Saudi ini menjadi negeri kedua bagi para pekerja…sangat banyak kita jumapai negara ini menampung tenaga kerja dari negeri2 muslim.

Semoga Allah selalu menjaga negeri Tauhid melindunginya dan menjaga rajanya al-Malik Salman bin Abdil Aziz hafizhahullah dan selalu membimbingnya. (thayyibah)

Akhukum fillah:
Abu Abdillah Fadlan Fahamsyah

About Lurita

Online Drugstore,cialis next day shipping,Free shipping,order cialis black,Discount 10%, dutas buy online