Sampai Dia Miskin Baru Ikhlaskan Menurut Firdaus, Jam’an (Yusuf) Mansur itu kategori orang yang berhutang tak mau bayar dan untuk perkaya diri. Karena itu Firdaus sarankan kepada mereka yang piutang di Jam’an agar menagih sampai dia tak punya pakaian baru boleh ikhlaskan.
Read More »Artikel
Mantan Leader Paytren Haji Sulaiman : “Yusuf Mansur, Jangan Hubbud Dunya”
Mantan top leader Paytren ini mengaku pernah dimintakan sedekah sapi oleh Jam’an (Yusuf) Mansur tapi tak pernah mendapatkan pertangungjawabannya. Dia kemudian berpesan kepada Jam’an : “Jangan hubbud dunya”.
Read More »Ustadz Arafat Berhenti dari Paytren
Karena Yusuf Mansur Tidak Amanah Ustadz Arafat, pernah ikut dalam bisnis yang dibangun oleh Jam’an (Yusuf) Mansur. Namun dia kemudian memilih berhenti. Sekarang dia malah memberi nasihat agar orang jangan terjebak dalam bisnis seperti yang dia pernah geluti.
Read More »Yuswil : Bisnis Batubara Yusuf Mansur = Money Game
Yuswil, jamaah Masjid Darussalam yang cukup mengerti soal pertambangan dan energi sejak awal menilai investasi batubara Jam’an (Yusuf) Mansur ada banyak ketidakbenaran. Yuswil juga menilai, bisnis Jam’an ini mengandung money game.
Read More »Ziarah Kyai Mojo
Oleh: Salim A. Fillah Dalam penjebakan di Kembang Arum, 12 November 1828, Kyai Mojo bersama 700 pasukannya dikepung rapat. Dengan ayat Quran dan shalawat bersahutan, semua siap mati. Tapi Belanda berjanji, hanya hendak membawa Kyai Mojo bertemu Gubernur Jenderal tuk menyampaikan langsung syarat damai Sang Pangeran. Sang Kyai setuju, 63 orang pengawal setianya memaksa ikut. Merasa bukan tawanan, sepanjang perjalanan ...
Read More »Rupiah yang Melorot Sepanjang Sejarah*
Oleh: Zaim Saidi Lahir sebagai negara fiskal baru, 1946, Republik Indonesia mengadopsi model yang sama dengan negara lain. Yakni ada bank sentral, dengan monopoli hak menerbitkan uang kertas, serta utang untuk membiayai hidupnya. Para pendiri NKRI netapkan BNI 46 sebagai Bank Sentral, memonopoli Oeang Repoeblik Indonesia (ORI), dengan janji tiap Rp 2 bernilai 1 gram emas. Bankir internasonal menolak BNI ...
Read More »Magz on Demand
Oleh: Joko Intarto Salah satu fenomena paling mencolok dalam era digital adalah tren content on demand. Setiap orang akan cenderung hanya mengakses konten-konten yang disukainya saja. Pada era media analog, keinginan itu sulit terpenuhi. Jumlah kanal media sangat terbatas. Perusahaan media tidak ada yang mau melayani konsumen yang spesifik karena jumlahnya terlalu kecil. Rebutan remote control akhirnya menjadi hal biasa ...
Read More »Dholimnya BUMN Kita
Oleh: Setiyardi Tadi siang setelah Jumat saya tak sengaja bertemu kawan di parkiran SD Al Azhar Rawamangun. Dia menjemput anaknya, yang sekarang kelas 4 di SD itu. “Mas, saya bangkrut. Tagihan saya di BUMN anu sudah 5 tahun tak dibayar. Semua pekerjaan beres dan sudah BAST. Jumlahnya 8 miliar. Bagi pengusaha kecil seperti saya itu segalanya,” ujarnya. Sang kawan pun ...
Read More »Rumah Miskin Kaya Hati
Oleh: Joko Intarto Hari ini, 100 tahun yang lalu. Roemah Miskin PKO Moehammadijah itu resmi berdiri di Yogyakarta. Tidak ada pesta. Tidak ada kembang api. Tanggal 11 Januari 2023 seperti hari biasa saja. Padahal berawal dari Rumah Miskin inilah, PKO melahirkan ratusan poliklinik dan rumah sakit dengan nama PKU Muhammadiyah di seluruh Indonesia hingga seabad kemudian. Dari penelusuran digital, saya ...
Read More »Zakat Politik
Oleh: Joko Intarto Ganjar Pranowo mati langkah. Gubernur Jawa Tengah itu diberitakan menghapus statusnya saat menyerahkan bantuan dana renovasi rumah bagi kader PDIP dengan poster berlogo Baznas. Tentu pangkal persoalannya bukan dari Ganjar seorang. Ketua Baznas Jawa Tengah juga ikut andil. Kok bisa-bisanya ia menyetujui pengeluaran dana bantuan yang akan diserahkan dalam suatu kegiatan politik? Tak pelak, baik Ganjar maupun ...
Read More »