Breaking News
(Foto : Dok. JTO)

Gamang Bensa

Olerh: Joko Intarto

(Foto : Dok. JTO)

Tim peneliti Institut Teknologi Bandung di bawah pimpinan Prof. Dr. Didi Hajar Gunadi menorehkan catatan emas: mereka berhasil memproduksi bensa alias bensin sawit dengan RON 110, jauh lebih tinggi dibanding bensin biasa yang dijual di pasaran.

Bensa telah diujicoba pada mesin sepeda motor berkubikasi besar dengan menempuh perjalanan dari Jakarta hingga Medan. Konsumsi BBM kendaraan tersebut tercatat 35 Km bensa per liter.

Saya membaca kabar menggembirakan itu di Linkedin, pagi tadi. Diunggah Pak Hasriansah, enam hari yang lalu. Lebih dari 2 ribu orang merespon postingan tersebut. Lebih dari 200 orang berkomentar.

Sungguh mengejutkan ketika membaca komentar para netizen pada postingan itu. Sebab, mayoritas mencerminkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah atas nasib bensa itu di masa depan. Rekam jejak pemerintah terhadap hasil karya anak-anak bangsa, menurut mereka, tidak membanggakan.

Karena itu, para netizen banyak yang menyarankan agar temuan tersebut segera dipatenkan kemudian dijual saja ke luar negeri daripada diserahkan ke pemerintah yang akan berakhir tragis: Seperti banyak temuan sebelumnya yang ”tidak menjadi apa-apa”.

Media sosial adalah media ekspresi warga. Kecenderungan sikap warga terhadap satu masalah, bisa dengan mudah dibaca dan dianalisis dari sana. Seharusnya pemerintah segera merespon agar ketidakpercayaan publik berbalik menjadi positif.

Apalagi member Linkedin tidak sama dengan Facebook.

About Redaksi Thayyibah

Redaktur