Thayyibah
Oleh: Setiardi Rebrn
Dalam tubuh saya mengalir kultur Jawa yang kental. Meski saya lahir di Lampung, kedua orang tua saya berasal dari Jawa Tengah. Bapak dari Purworejo, Mamak dari Gombong. Itu sebab saya mewarisi banyak ilmu tua dari Tanah Jawa. Termasuk beberapa laku tirakat dari Mbah –baik jalur Bapak, dan jalur Mamak.
Tapi saya tak ingin bicara hal yang mendakik-ndakik. Cuma mau berbagi Ilmu Titen, ilmu kenyataan yang terbukti, tentang kembang Wijaya Kusuma. Kebetulan dulu mendapat bibit Wijaya Kusuma dari (almarhum) Amarzan Loebis, ex Tapol Orde Baru. Pak Amarzan bercerita bibit itu diperoleh dari Pulau Nusakambangan. Dan saya merawat kembang itu di halaman rumah.
Kecil saya mendapat cerita dari para sesepuh tentang Wijaya Kusuma. “Jika kembang itu bermekaran di rumah, itu pertanda baik. Akan ada kabar gembira. Itu rahasia yang disampaikan Tuhan,” ujar seorang sesepuh. Dan entah hanya suatu kebetulan, saya kerap membuktikan hal itu.
Dua malam lalu bunga Wijaya Kusuma di halaman rumah bermekaran. Mulai sekitar jam 10 malam. Menebar aroma mistis. Dan hari ini hati saya pun mekar, berbunga-bunga. Ada banyak kabar bahagia yang menerpa. Tuhan itu Maha Pengasih, Maha Penyayang. Ilmu Titen membuktikannya. Berulang kali …
