Breaking News
(Foto : Tribun)

MAULID

Oleh: Abdillah Toha

 

(Foto : Tribun)

Andai Nabi datang menjengukmu

Di hari maulid yang penuh berkah dan restu

Akankah kau lampiaskan rasa rindumu

Menyambut cahaya benderang ke pangkuanmu

 

Mencium tangannya yang lembut bersahaja

Menempelkan hidungmu yang berdebu dosa

Atau kau peluk tubuhnya yang semerbak wangi

Dengan jasadmu yang berkeringat maksiat

 

Sampai hatikah kau katakan ‘aku umatmu’

Meski kau hanya sebuah mesin pelaksana fardhu

Tanpa hati tanpa hayati makna iman

Tanpa akhlak tanpa amal, apalagi ihsan

 

Tegakah kau katakan nasabmu sampai kepadanya

Hanya untuk berbangga dan menyandang gelar mulianya

Bukan memikul tanggung jawab penerusnya

Atau meneladani setiap langkah sunnahnya

 

Akankah kau keluhkan kepada Almusthafa

Setelah seribu empat ratus tahun tanpa kehadirannya

Islam dan muslim tak selalu sama

Dalam makna, perilaku maupun pikirannya

 

Maukah kau kabarkan kekacauan di dunia Islam

Ketika sesama muslim saling menghantam

Akibat serakah, gengsi dan haus kekuasaan

Termakan fitnah, adu domba, korban kebodohan

 

Kau puja dan puji dalam maulid dan shalawat

Kau baca riwayatnya dalam nada yang syahdu

Ketika sekarang dia ada dihadapanmu

Berita gembira apa yang akan datang darimu

 

Beranikah kau menatap wajahnya yang suci

Dengan jujur terbuka dan percaya diri

Melapor kondisi muslim saat ini

Yang telah jauh bergeser dari yang mesti

 

Andai Nabi datang menjengukmu

Akankah kau lampiaskan rasa rindumu

Atau kau akan lari terbirit birit menghindarinya

Karena malu dan tak sampai hati membuatnya kecewa

 

(Dari buku “Buat Apa Beragama?”)

 

About Redaksi Thayyibah

Redaktur