Breaking News

BERSEDEKAHLAH SEBELUM AJAL TIBA

1507182584278

thayyibah.com :: Allâh Azza wa Jalla berfirman:
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh” (QS. Al-Munâfiqûn: 10)

Allâh Azza wa Jalla menghimbau kaum Mukminin utk berinfak. Allâh Azza wa Jalla memerintahkan kaum Mukminin utk mengalokasikan sebagian dari harta kekayaan mereka dalam ketaatan kepada Allâh Azza wa Jalla & menginfakkannya di jalan-Nya sebelum kedatangan ajal yg menyebabkan kekayaan menjadi tiada harganya bagi pemiliknya lagi. Perintah ini mencakup infak-infak yg wajib seperti zakat, membayar kaffarah, menafkahi istri & budak, juga mencakup infak-infak yg bersifat mustahab seperti berinfak utk kemaslahatan umat.

Siapapun tidak akan merasakan memiliki harta ketika ia berada dlm kondisi sakaratul maut, krn dirinya terpaku pd dahsyatnya rasa sakit & ketakutan yg sedang dihadapi. Bahkan ketika dlm kondisi sakit, orang kaya pun tidak merasakan dirinya memiliki kekayaan yg melimpah. Maka, apapun akan diserahkan guna menyelamatkannya dari kondisi yg sulit itu (sakaratul maut). Apapun akan ditebus utk mengobati penyakitnya.

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu meriwayatkan ada seorang lelaki mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia bertanya, :Wahai Rasûlullâh, apakah sedekah yang paling besar pahalanya?”. Beliau menjawab: “Yaitu engkau bersedekah tatkala merasa sehat lagi bakhil, dan mengakhawatirkan kekurangan serta mengimpikan kecukupan” (HR. Bukhâri no. 1419 & Muslim no. 2382)

Pada saat kematian datang, jiwa-jiwa penuh dgn penyesalan & berharap mendapatkan pengunduran waktu ajalnya, -dan ini mustahil- walau sejenak untuk bersedekah & beramal shaleh yg nantinya akan dapat menyelamatkan mereka dari siksa & memperoleh pahala besar. Namun permintaan & harapan ini sudah bukan pada tempat & waktunya lagi dan tidak mungkin mengalami perubahan.

Wallâhu a’lam .

? Ustad Muhammad Ashim Musthofa
? almanhaj.or.id

About A Halia