Breaking News

Keutamaan Memberi Makan Orang Lain

w644 (20)
thayyibah.com :: Inilah pahala dan keutamaan memberi makan orang lain:

1) Nabi bersabda, “Sesungguhnya orang terbaik diantara kalian adalah orang yg memberi makan”. (HR. Ibnu Sa’ad, Al-Hakim, Ath-Thobroni)

2) Diriwayatkan, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Raslulullah, “Perbuatan apa yg terbaik di dalam agama Islam? Maka Rasul menjawab, Yaitu kamu memberi makan kpd orang lain, dan kamu mengucapkan salam kpd orang yg kamu kenal dan yg tidak kamu kenal.” (HR. Bukhari: 12 dan Muslim: 39)

3) Nabi bersabda, “Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yg mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.” Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi menjawab, “Untuk orang yg berkata benar, yg memberi makan, dan yg senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.” (HR. Tirmidzi: 1984)

4) Nabi bersabda, “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikan makan, sambunglah silaturrahim, shalatlah di waktu malam ketika orang-orang tertidur, niscaya kalian akan masuk Surga dengan selamat.” (HR. Tirmidzi, ad-Darimi, Ibnu Majah, al-Hakim, Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah

5) Nabi bersabda, “Barangsiapa yg memberi makan kpd seorang mukmin, sehingga dapat mengenyangkannya dari kelaparan, maka Allah akan memasukkannya ke dalam salah satu pintu surga yg tidak dimasuki oleh orang lain kecuali oleh orang-orang sepertinya.” (HR. Thabrani)

6) Nabi bersabda, “Ada seorang wanita pezina melihat seekor anjing di hari yg panasnya begitu terik. Anjing itu menngelilingi sumur tersebut sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya (lalu menimba air dengannya). Ia pun diampuni karena amalannya tersebut.” (HR. Muslim: 2245)

Imam Ibnu Hajar mengatakan, “Jika dengan memberikan minum pada anjing bisa mendapatkan pengampunan dosa, maka memberi minum pada manusia tentu pula akan mendapatkan pahala yg besar.” (Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari 5: 42)

Sumber: berdakwah.net

 

About A Halia