Breaking News

Modus Pembocoran USBN yang Dihargai Rp 10 juta

Modus pembocoran USBN yang dihargai Rp10 juta
siswa memperoleh bocoran dengan membeli dari Bimbel yang berinisial Q dan IS seharga Rp10 juta.

thayyibah.com :: Praktik kecurangan dalam penyelenggaraan Ujian Sekolah Nasional Berstandar Nasional (USBN) ternyata belum sepenuhnya sirna dalam dunia pendidikan di Indonesia. Ujian tingkat Sekolah Menengah Atas yang digelar 20 Maret lalu pun tak lepas sari kabar kebocoran soal ujian dengan jawabannya.

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI),Retno Listyarti mengatakan menerima laporan pembocoran ujian sekolah berstandar nasional tingkat Sekolah Menengah Atas yang digelar pada 20 Maret dari berbagai daerah. Dikutip dikutip Antaranews, Kamis (23/3/2017), modus pembocoran sama polanya dengan pembocoran kunci jawaban Ujian Nasional sebelumnya, yaitu dikirim melalui aplikasi whatsApp dan line.

Dalam laporan FSGI terungkap bahwa para siswa memperoleh bocoran dengan membeli dari Bimbel yang berinisial Q dan IS.

Harga bocoran soal USBN dan kunci jawabannya berkisar Rp10 jutaan untuk enam paket kunci jawaban, esai maupun pilihan ganda.
Menurut FSGI, umumnya siswa membelinya secara berkelompok dengan uang patungan antara Rp100 ribu – Rp150 ribu per orang. Kelompok maksimal yang bisa ditoleransi adalah 70 orang per kelompok.

“Bedanya, kalau UN baru dikirim beberapa jam menjelang soal diuji, tetapi USBN siswa sudah memperolehnya satu hari sebelumnya, tidak hanya jawaban pilihan ganda, tetapi juga jawaban esai lengkap dengan clue soal sesuai paket yang diterima siswa bersangkutan. USBN menyediakan empat paket soal, yaitu dua paket soal utama dan dua paket soal susulan,” kata Retno.

Dalam USBN, sekolah lebih berperan sebagai pelaksana, termasuk mensosialisasikan USBN, menerima master soal USBN dan menggandakan, menyiapkan sarana pendukung, melaksanakannya, serta memeriksa hasilnya.

Kisi-kisi USBN ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dalam penyusunan soalnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat 20-25 persen soal dan sisanya disusun oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di tingkat provinsi/ kabupaten/kotamadya.

Desain USBN, mulai dari penetapan kisi-kisi sampai penyusunan soal, berlangsung selama tidak lebih dari dua bulan, sementara tenggat waktu antara selesainya penyusunan soal dengan penyelenggaraan ujian kurang dari dua minggu.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berjanji menindak lembaga bimbingan belajar nakal yang terbukti membocorkan jawaban soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di Jakarta. “Kalau memang terdapat bukti-bukti kuat, bimbel yang menjadi biang pembocor, yang membocorkan, atau pihak mana pun pasti kita proses secara hukum,” ujar Muhadjir.

Sebelumnya, Muhadjir mengakui penyelenggaraan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) masih banyak kelemahan. Di antaranya terkait landasan hukum untuk menjatuhkan sanksi kepada para pihak yang melanggar aturan seperti membocorkan naskah soal.

Dilansir Pikiran Rakyat, Muhadjir mengatakan, tim biro hukum dari Kemendikbud sedang mengkaji aturan yang bisa diterapkan kepada setiap bentuk pelanggaran. Menurut dia, pihak mana pun yang terbukti membocorkan naskah soal akan mendapat hukuman setimpal.

Ia menyatakan, guru masih pantas untuk dipercaya mengawal pelaksanaan USBN. Pasalnya, belum ada indikasi kuat penyebab kebocoran naskah soal di Jawa Tengah dan DKI Jakarta berasal dari guru.

Sumber: beritagar

About A Halia