Breaking News
Ilustrasi tasbih membentuk love

Sungguh, Aku Sangat Mencintai Allah

Ilustrasi tasbih membentuk love
Ilustrasi tasbih membentuk love

thayyibah.com :: Selalu terlihat keikhlasannya karena Allah dalam melakukan berbagai amal shalih dan bukan karena mengharapkan dunia, harta, pujian dll

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Ada seorang lelaki mengunjungi saudaranya di daerah lain. Maka Allah mengirim Malaikat untuk mengiringinya. Malaikat itu bertanya kepadanya : “Engkau hendak kemana ?” Lelaki itu menjawab : “Aku ingin menemui seorang saudaraku yang ada di daerah ini”. Malaikat itu bertanya : “Apakah engkau mengharapkan tambahan nikmat (dunia) dengan menemuinya ?” Dia menjawab : “Tidak”. Saya ingin mengunjunginya karena saya mencintainya karena Allah Ta’ala”. Malaikat itu pun berkata : “Sesungguhnya aku dikirim oleh Allah untuk menemuimu dan memberitakan kepadamu bahwa Allah mencintaimu sebagaimana kamu telah mencintainya karena-Nya” (HR. Muslim no.2567)

Hatinya selalu dipenuhi dengan cinta kepada Allah dan tidak meletakkan cinta kepada selain Allah di dalam hatinya.

Allah Ta’ala berfirman :

“Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya” (QS. Al-Ahzab [33]: 4).

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata :

“Jika hati seseorang diisi dengan cinta kepada Allah, maka akan lepas cintanya kepada selain Allah. Dan sebaliknya jika hati seseorang itu diisi dengan cinta kepada selain Allah maka cinta kepada Allah akan lepas”

Hati yang cinta kepada Allah akan terlihat orang itu akan selalu berbuat sesuai kehendak Allah dengan menjalankan semua perintah-Nya.

Dia akan mencintai orang-orang yang mencintai Allah, yaitu orang-orang yang bertaqwa.

Dari Sufyan, dia berkata : “Ada seseorang berkata kepada Masruq : “Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah”. Masruq berkata : “Engkau mencintai Allah, maka aku mencintai siapa yang mencintai Allah” (Az-Zuhd no.2051 oleh Imam Ahmad).

Dia akan membenci siapa saja yang dibenci oleh Allah yaitu kaum kafir, fasik dan munafik.

Allah Ta’ala berfirman :

“Dia (Allah) telah menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus” (QS. Al-Hujurat [49]: 7)

Dia enggan melakukan dosa secara zhohir maupun bathin.

Cinta adalah cahaya yang diberikan Allah ke dalam hati para pencinta sehingga selalu diterangi cahaya yang tiada pernah pudar…

Membuatnya enggan untuk melakukan dosa dan kejahatan karena selalu teringat janji Yang Maha Pengasih akan ganjaran kelak di surga. Perangainya dalam hidup tidak pernah sia-sia dan selalu memuliakan Robbnya…

Dia akan cinta untuk bertemu dengan Allah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Barangsiapa yang cinta untuk bertemu dengan Allah, maka Allah pun cinta untuk bertemu dengannya dan barangsiapa yang benci untuk bertemu dengan Allah, maka Allah pun benci untuk bertemu dengannya. Kami berkata : “Wahai Rasulullah, kami semua benci kematian ? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Itu bukanlah benci kepada kematian, akan tetapi seorang mukmin ketika sedang sakarat, datang kepadanya seorang pemberi kabar gembira dari Allah, sehingga tidak ada sesuatu pun yang lebih dicintainya daripada berjumpa dengan Allah, maka Allah pun cinta untuk berjumpa dengannya. Sedangkan orang jahat atau orang kafir, saat sedang sakarat, datang kepadanya gambaran keburukan yang akan dia tempati atau keburukan yang akan dia temui, akhirnya dia benci berjumpa dengan Allah dan Allah pun benci berjumpa dengannya” HR. Ahmad, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no.3485 (put/thayyibah)

Oleh : Ust Najmi Umar Bakkar

About Lurita

Online Drugstore,cialis next day shipping,Free shipping,order cialis black,Discount 10%, dutas buy online