Breaking News

Penulisan ‘Insya Allah’

1463579300388

thayyibah.com :: Akhir-akhir ini sering kita jumpai gambar-gambar
di socmed yang mempermasalahan penulisan Insya Allah atau In Shaa Allah dan sebagian menisbatkannya pada Dr. Zakir Naik, padahal beliau tidak pernah berkata apapun tentang pengucapan lafadz In syaa Allah.

Pertama-tama, bahasa Arab dan bahasa Indonesia tentu berbeda,
Perbedaan inilah yang akhirnya mengharuskan adanya transliterasi (penulisan bahasa asing kedalam bahasa Indonesia), misalnya, kata ﺍﻟﻠﻪ
dalam bahasa Arab, bila di-transliterasikan ke dalam bahasa Indonesia bisa jadi “Allah”, “Alloh”, “Awloh” atau apapun yang senada dengan bacaan asli Arabnya, tergantung kesepakatan transliterasi.
ﺇﻥ = bila
ﺷﺎﺀ = menghendaki
ﺍﻟﻠﻪ = Allah
jadi artinya ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ = bila Allah berkehendak

Kembali ke transliterasi, tergantung kesepakatan kita mau mentransliterasikan huruf ﺵ jadi apa? “syaa” atau “shaa”?
Kalau di negeri berbahasa Inggris, kata ﺵ diartikan jadi “shaa”, berbeda dengan di Indonesia, karena di Indonesia, “shaa” sudah ditransliterasikan
dari huruf ﺹ .

Terkait tanggapan yang mentakan “InsyaAllah” berarti artinya “menciptakan Allah”, yang satu ini beda lagi masalahnya karena ﺇﻧﺸﺎﺀ (menciptakan/­ membuat) beda dengan ﺇﻥ ﺷﺎﺀ (bila menghendaki).

Pemakaiannya dalam kalimat berdasarkan kaidah bahasa Arab pun berbeda bunyinya,

bila ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ dibacanya “InsyaAllahu” (bila Allah menghendaki)

bila ﺇﻧﺸﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ dibacanya “INSYAULLAHI” (menciptakan Allah)

Kesimpulannya ?
Jadi kalau kita nulis menggunakan “InsyaAllah”, atau “In Syaa Allah”, atau “In Shaa Allah” bacanya sama saja dan artinya juga sama saja, yaitu “bila Allah menghendaki”, jadi tak ada arti lainnya.

Kalau mau aman lebih baik menggunkan huruf arab sekalian.

Sumber: Loveislam

About A Halia