Breaking News
Posisi Duduk

Apakah Terlarang dengan Posisi Duduk yang Meletakkan Tangan Kiri di Belakang dan Dijadikan Sandaran atau Tumpuan?

عَنْ أَبِيهِ الشَّرِيدِ بْنِ سُوَيْدٍ قَالَ مَرَّ بِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَأَنَا جَالِسٌ هَكَذَا وَقَدْ وَضَعْتُ يَدِىَ الْيُسْرَى خَلْفَ ظَهْرِى وَاتَّكَأْتُ عَلَى أَلْيَةِ يَدِى فَقَالَ « أَتَقْعُدُ قِعْدَةَ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ ».

Posisi Duduk
Posisi Duduk

thayyibah.com :: Apakah terlarang duduk dengan meletakkan tangan kiri di belakang dan dijadikan sandaran atau tumpuan? Syirrid bin Suwaid radhiyallahu ‘anhu berkata : “Rasulullah pernah melintas di hadapanku sedang aku duduk seperti ini, yaitu bersandar pada tangan kiriku yang aku letakkan di belakang. Lalu Nabi bersabda : “Adakah engkau duduk sebagaimana duduknya orang-orang yang dimurkai ?” (HR.Abu Dawud no. 4848)

Yang dimaksud dengannya adalah orang Yahudi sebagaimana kata Ath Thibiy. Penulis ‘Aunul Ma’bud berkata bahwa yang dimaksud dimurkai di sini lebih umum, baik orang kafir, orang faajir (gemar maksiat) , orang sombong, orang yang ujub dari cara duduk, jalan mereka dan semacamnya (‘Aunul Ma’bud 13/135).

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menjelaskan dalam Syarh Riyadhus Shalihin :

“Duduk dengan bersandar pada tangan kiri disifatkan dengan duduk orang yang dimurkai Allah. Adapun meletakkan kedua tangan di belakang badan lalu bersandar pada keduanya, maka tidaklah masalah. Juga ketika tangan kanan yang jadi sandaran, maka tidak mengapa. Yang dikatakan duduk yang dimurkai sebagaimana disifati nabi adalah duduk dengan menjadikan tangan kiri di belakang badan dan tangan kiri tadi diletakkan di lantai dan jadi sandaran. Inilah duduk yang dimurkai sebagaimana yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sifatkan”. (put/thayyibah)

About Lurita

Online Drugstore,cialis next day shipping,Free shipping,order cialis black,Discount 10%, dutas buy online