Oleh: Davy Byanca Dalam beberapa kitab klasik tasawuf, para sufi selalu digambarkan sebagai pribadi yang gemar mengenakan pakaian yang lusuh dan kasar. Ini disebabkan adanya pendapat yang mengatakan kata sufi berasal dari kata ‘shuf’ yang berarti bulu atau wol kasar. Pendapat ini didasarkan pada kenyataan bahwa Rasulullah saw pernah mengenakan shuf (wol), demikian pula para sahabat. Seorang tokoh sufi, Hasan ...
Read More »Artikel
Sang Darwis dan Huruf Alif
Oleh: Davy Byanca Dikisahkan, ada seorang darwis dari keluarga yang sangat miskin dan tidak pernah belajar membaca dan menulis. Ia pergi menemui seorang guru Bahasa Arab yang tinggal di pinggiran kota. Pada masa lalu, banyak guru yang tidak punya kelas sendiri; mereka duduk di luar, dan memberikan pelajaran kepada siapa saja yang mendatangi mereka. Guru yang didatangi darwis fakir ini ...
Read More »Sufi Berdasi
Oleh: Davy Byanca Ketika kaum sufi dihujat, dimusuhi, difitnah di beberapa negara -yang mayoritas penduduknya beragama- Islam, dan dianggap sebagai kelompok yang hanya mementingkan dirinya sendiri, serta tak berani berkata ‘tidak’ terhadap kebathilan yang merajalela di sekitarnya. Masyarakat Barat malah banyak yang menjadi mualaf melalui jalan sufi. Mengapa demikian? Karena kaum sufi dengan pendekatan kalbunya ternyata banyak menyentuh ’qalb’ orang-orang ...
Read More »Cari Pusing
Oleh: Joko Intarto Tanda-tanda usaha yang berkembang positif itu mulai sering muncul: makin sering pusing. Sebab, masalah kian banyak. Itulah yang saya alami dalam bisnis tempe Mbah Bayan. Sumber kepusingan kali ini berasal dari distribusi. Ada 700 bungkus tempe yang harus dikirim ke Jogja pada hari Rabu, 22 September 2021. Tempe harus dikirim hari itu. Tidak boleh mundur. Hari Kamis ...
Read More »Rendang Kucingan
Oleh: Joko Intarto Gayeng. Guyub. Begitulah suasana di pabrik tempe Mbah Bayan beberapa malam lalu. Andi boss Lazismu Grobogan datang bersama Supri, penanggung jawab program UMKM datang mengantarkan sample rendang tempe dan tempe bacem. Ada dua orang lagi yang menyertai mereka: koki yang memasak rendang dan bacem. Produksi pertama pekan lalu gagal total. Untuk kali kedua Andi dan Supri datang ...
Read More »Kopi Nangka
Oleh: Joko Intarto Dulu saya pernah minum kopi nangka. Kopi dengan aroma nangka yang harum. Kata Mas Eddy Tatto, kopi itu kiriman temannya di Lumajang, Jawa Timur. Kopi nangka atau kopi dengan sensasi aroma nangka juga bisa dibuat melalui proses fermentasi. Katanya, exelsa coffee lahir dari metode itu. Bangun subuh saya mencium bau nangka. Ternyata berasal dari pohon nangka di ...
Read More »Nashruddin Hodja dan Tiga Orang Bijak
Oleh: Davy Byanca Suatu hari, tiga orang bijak berkeliling negeri untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan mereka yang belum terjawab. Setibanya di suatu desa, orang-orang kampung menyodorkan nama Nashruddin Hodja sebagai sosok yang mampu menjawab pertanyaan mereka. Setelah dipaksa, akhirnya Nashruddin menerima pertanyaan dari ketiganya, disaksikan oleh orang-orang desanya. Orang bijak pertama bertanya kepada Nashruddin, ”Di manakah sebenarnya pusat bumi ini?” ...
Read More »Cilembu Jakenan
Oleh: Joko Intarto Tiga besek oleh-oleh Mas Bambang Supriyanto dari Kudus itu sungguh istimewa: Ubi madu asli dari Jakenan, Pati. Saya sudah sering ke Pati. Sejak SMA dulu. Tapi baru sekali ini saya tahu ada ubi madu yang meniadi komoditas pertanian unik dari wilayah Jakenan itu. Nama aslinya ‘tela madu’ (baca telo seperti kata lombok). Telo dalam bahasa Jawa adalah ...
Read More »Bersahabatlah dengan Buku
Oleh: Davy Byanca Pekan lalu saya ke toko buku Gramedia di Pondok Indah, melepas rindu melihat dan mencari buku baru. Sedih rasanya toko yang beberapa tahun lalu sesak oleh pengunjung semakin sepi. Zaman agaknya telah berubah, kecintaan anak muda terhadap buku ibarat jauh panggang dari api. Sedih melihat anak muda sekarang yang tersihir dengan game online, akibatnya sejarah bangsanya sendiri ...
Read More »Kitab Jihanama
Oleh: Salim A. Fillah Berbahagia sekali ketika beberapa tahun lalu mendapatkan hadiah berupa sebuah buku tebal bersampul kulit dengan tajuk dan nama penulisnya diukir di atas perunggu dari Direktur Museum Budaya dan Sejarah Istanbul. Kaget ketika membuka isinya, ternyata berupa hasil pindai berresolusi tinggi dari buku yang lama saya impikan. Inilah Kitab Jihanama karya Kātib Çelebi Pasha (1609-1657) yang diterjemahkan ...
Read More »