Oleh : Joko Intarto Paket bungkus kecil itu ternyata sudah tiga hari tergeletak di meja tamu rumah mertua. Tidak ada yang membukanya karena ditujukan kepada saya. Saya pun baru “ngeh” setelah Mas Miko menanyakan apakah minyak empon-empon yang dikirimnya susah saya terima. “Saya cek dulu di rumah mertua,” jawab saya. Minyak empon-empon merupakan produk spesial racikan Mas Miko. Fungsi utamanya ...

Beberapa pakar ekonomi syariah pernah diminta Jam’an (Yusuf) Mansur untuk gabung dalam perusahaannya, terutama  Paytren. Tapi sebab apa mereka tidak bertahan lama..? Bagaimana pendapat pakar ekonomi syariah lainnya soal Paytren..?

Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, Yusuf Mansur juga kuasa hukumnya tidak cukup punya nyali untuk berhadapan dengan Ilis Siti Rohmah dan Zaini Musthafa di PN Kota Bogor untuk mediasi terkait gugatan Ilis Siti Rohmah. Yusuf Mansur ternyata hanya manis di media sosial sedangkan di ruang pengadilan dia tak cukup punya nyali.

Mantan komisaris PAYTREN Dr. Irfan Syaukqi Besok dalam sebuah video yang diunggah 6 tahun lalu mengatakan bahwa Paytten meningkatkan taraf hidup penggunanya. Sebalilnyaa Poniman mantan leader Paytren yang telah merekrut kurang lebih 100 ribu anggota Paytren mengatakan hanya 10 dari 100.000 pengguna Paytren yang sukses dan lebihnya tidak dapat manfaat apa-apa. Hari ini Paytren terbukti terpuruk. Siapa yang lebih dipercaya.

Korban dugaan penipuan investasi rumah oleh CV. Keysha Almansur terus dimintai keterangan oleh penyidik di Polda Metro Jaya. Para korban meminta atensi dari pimpinan Polri terhadap kasus ini.

Laporan Zaini Musthafa terhadap hakim-hakim di PT Jakarta yang memenangkan  banding Jam’an (Yusuf) Mansur dkk mulai diproses.  Senin (4/3) Zaini Musthafa sudah dimintai keterangannya oleh tim hakim dan panitera yang diketuai oleh Wakil Ketua PT Jakarta.

Sudah bisa dipastikan Jam’an (Yusuf) Mansur tidak terpilih sebagai anggota DPR pada pemilu tahun 2024 ini. Tentu saja dia dan pemujanya berduka atas nasibnya ini. Tapi lan halnya dengan investor yang pernah berbisnis dengannya dan leader Paytren. Mereka malah bersyukur dan senang atas kegagalan Yusuf Mansur ini.

Tahun 2018, Jam’an (Yusuf) Mansur berseloroh, bahwa dia bisa mengangkat “derajat” klub bola Persika, Karawang. Dia diberitakan jadi pendana utama klub bola tersebut. Alih-alih naik tahta, Persika malah makin terdegradasi. Sekarang baru dapat info, uang yang dipakai Yusuf Mansur untuk membiayai Persika itu berasal dari uang Paytren. https://www.youtube.com/watch?v=voNuiNbtZuE

Tentang hotel milik Jam’an (Yusuf) Mansur, Hotel Siti. Hotel itu masih banyak meninggalkan masalah, baik terhadap pemilik sebelumnya, yakni Haji Sulhan Syadeli maupun terhadap  investor Patungan Usaha. Ternyata Yusuf Mansur juga belum selesaikan uang mereka yang lebih dahulu membeli unit-unit apartemen ketika diambil alih.

Jam’an (Yusuf) Mansur bersama PT. Adhi Partner Perkasa dan Adyansha sebelum digugat oleh investor batubara Jabal Nur, Jama’ah Masjid Darussalam, Cibubur, pada tahun 2011 pernah juga tersandung perkara dengan PT. CIMB Niaga Tbk tahun 2011 lalu. Ini terkait kredit sebesar 12,4 M. Malah, sebelum itu pernah juga bermasalah dengan PT. Humpuss.