Masjid Quba kerap ramai dikunjungi kaum Muslimin, termasuk jamaah haji
thayyibah.com :: MADINAH — Otoritas Pengembangan Wilayah Madinah (MMDA) mengungkapkan, bangunan Masjid Quba akan dikembangkan sehingga diprediksi mampu menampung lebih dari 55 ribu jamaah. Masjid yang berlokasi di Quba, dekat perbatasan Kota Madinah, Arab Saudi, bernilai historis tinggi. Pasalnya, ini adalah masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW.
Dilansir Saudigazette, Senin (19/8), pihak berwenang menyebut perluasan masjid ini akan segera dimulai.
Masjid Quba dihubungkan dengan Masjid Nabawi oleh Jalan Sunah (Jalan Quba) yang panjangnya sekitar empat kilometer. Jalan ini merupakan jalur khusus bagi pejalan kaki yang hendak menuju dari Quba ke Masjid Nabawi–demikian pula sebaliknya.
Umat Islam, termasuk jamaah haji, biasanya selalu ingin mengunjungi Masjid Quba. Mereka melakukannya juga untuk memberi penghormatan kepada legasi Nabi Muhammad SAW.
“Ini adalah tempat yang luar biasa di mana penduduk Madinah menerima Nabi ketika beliau pertama kali datang ke kota mereka,” kata Ahmed Fatih, seorang jamaah dari Mesir.
“Madinah penuh dengan situs bersejarah yang mencerminkan kesucian tempat itu,” tambahnya.
Masjid Quba dikelilingi oleh pohon-pohon palem dan kebun buah. Namun, seiring perkembangan kota, makin banyak gedung-gedung tinggi di sekitar rumah ibadah ini.
Quba awalnya adalah sebuah desa yang menjadi nama lokasi tempat masjid ini berada. Desa Quba dihuni terutama oleh suku Bani Amr Bin Auf.
Dalam perjalanannya ke Yastrib (Madinah), Nabi Muhammad SAW diterima di kediaman Bani Amr Bin Auf. Kemudian, beliau menginisiasi pendirian sebuah masjid di desa tersebut. Begitu selesai, rumah ibadah ini dinamakannya Masjid Quba.
Awalnya, masjid itu berisi sebuah sumur milik Abu Ayyub Al-Ansari. Tempat itu menjadi tempat yang dikenang, yakni ketika unta Nabi SAW pertama kali berlutut di sana untuk mengambil aliran air yang panjang setelah perjalanan hijrah dari Makkah.
Sumber: Republika.co.id