Breaking News

4 Kebiasaan Buruk saat Memasak yang Bikin Gemuk

thayyibah.com :: Memasak makanan sendiri di rumah tampak lebih sehat daripada jajan di luar. Benarkah demikian? Bisa jadi tidak, kalau seseorang melakukan empat kesalahan saat memasak. Kesalahan-kesalahan itu justru terjadi kerap tanpa disadari.

Sebuah studi terbaru yang dilansir Health, mengungkapkan banyak wanita paruh baya yang menghabiskan waktu di dapur kerap mengalami masalah dengan metabolisme. Misalnya, makanan yang dimasak tetap sejenis dengan makanan cepat saji.

Disampaikannya, seseorang lebih memilih memasak lasagna daripada salad. Ditambah lagi masakan itu juga dibuat dengan porsi berlebihan. Padahal, kesalahan saat memasak tersebut dapat membuat badan jadi lebih gemuk.

Periset juga menyatakan bahwa seseorang yang memasak di rumah akan lebih sering untuk memanggang makanan manis, seperti kue atau biskuit.

Ada beberapa kesalahan yang kerap terjadi tanpa disadari saat memasak di rumah. Supaya terhindar dari kegemukan, berikut empat kebiasan buruk yang perlu dihindari tersebut:

1. Mengudap saat Memasak

Kebiasan buruk yang pertama adalah meletakkan makanan ringan di sekitar tempat memasak. Tanpa sadar tangan kita bergerak ke arah tempat kacang atau kue yang tersedia di toples yang terletak di atas meja makan. Jika dihitung, menyemil secara berlebihan dapat menghasilkan kalori yang setara atau lebih dari makanan utama.

Untuk memperbaikinya, sediakan sayuran atau buah yang sudah dibersihkan ketika Anda sudah mulai merasa lapar ketika ingin memasak. Cara lainnya adalah dengan mengganti porsi atau bahan yang setara dengan kacang atau kue yang Anda makan pada makanan yang akan dimasak.

2. Kelebihan Karbohidrat

Mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan atau tidak mengonsumsinya sama sekali merupakan dua hal yang tidak dianjurkan. Jumlah karbohidrat yang dimakan harus sesuai dengan kebutuhan energi tubuh dalam beberapa jam setelah makan.

Kurangi konsumsi karbohidrat bagi seseorang yang memiliki tubuh gemuk, pendek, berusia tua, dan jarang melakukan olah raga. Sebaliknya, konsumsi karbohidrat lebih atau secukupnya jika ingin lebih tinggi, muda, dan aktif secara fisik.

Trik untuk mengonsumsi karbohidrat yang pas adalah dengan menjadikan sayuran dan pati sebagai daya tarik utama dari keseluruhan makanan.

3. Keju sebagai Aksesori Makanan

Kini, tren makanan dengan ekstra keju sedang populer di restoran sekitar Jakarta. Seperti ramen, mie instan, ayam gorang, dan nasi bakar ditambahkan keju berlebihan di atasnya.

Keju memang memiliki sumber protein yang kuat. Namun faktanya, keju cheddar memiliki empat kali kalori dan sembilan kali lemak lebih banyak dari pada dada ayam tanpa kulit.

Kurangi terlalu banyak keju dalam makanan rumah. Jika tetap ingin menambah keju, jadikan keju sebagai bumbuh sehingga tidak digunakan secara berlebihan.

4. Makanan penutup serba manis 

Sehabis mengonsumsi makanan utama yang dengan rasa yang bercampur, kebanyakan orang ingin menyantap makanan manis. Memakan satu porsi es krim bisa menjadi satu tempat. Pola ini sulit diperbaiki bagi seseorang yang telah terbiasa, tapi bukannya tidak mungkin.

Keinginan memakan manis bisa jadi didorong dari emosi seseorang. Jika itu terjadi, coba perbaiki emosi, bukan lewat makanan yang dikonsumsi. Seseorang juga dapat mengurangi porsi karbohidrat dan lemak dalam makanan utama supaya dapat mengonsumsi pencuci mulut lebih banyak.

Sumber: CNN

About A Halia