Breaking News

𝐁𝐨𝐢𝐤𝐨𝐭 𝐓𝐬𝐮𝐦𝐚𝐦𝐚𝐡

(Foto : Istimewa)

Oleh: Didin Amarudin

Tsumamah baru saja memeluk Islam. Tapi tak berselang lama, aksinya membuat musyikin Quraisy terpaksa menghiba-hiba kepada Rasulullah ﷺ . Inilah kisahnya.

Ketika Tsumamah tertangkap pasukan Muhammad bin Maslamah sebetulnya ia dalam perjalanan menuju Mekah untuk menunaikan umroh.

Maka ketika ia telah memeluk Islam ia meminta izin kepada Nabi ﷺ untuk melanjutkan perjalanan Umrohnya. Dan Nabi ﷺ bukan saja mengizinkan tapi juga mengajarkan manasik umroh yang benar.

Maka jadilah Tsumamah muslim pertama yang menjalankan ibadah umroh secara benar semenjak manasik umroh yang diwariskan Nabi Ibrahim AS disimpangkan oleh Musyrikin Quraisy dengan penyembahan kepada berhala.

𝐿𝑎𝑏𝑏𝑎𝑖𝑘𝑎𝑙𝑙𝑎ℎ𝑢𝑚𝑚𝑎 𝑙𝑎𝑏𝑏𝑎𝑖𝑘, 𝑙𝑎𝑏𝑏𝑎𝑖𝑘𝑎 𝑙𝑎 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑖𝑘𝑎 𝑙𝑎𝑘𝑎 𝑙𝑎𝑏𝑏𝑎𝑖𝑘. 𝐼𝑛𝑛𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑚𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑛 𝑛𝑖’𝑚𝑎𝑡𝑎 𝑙𝑎𝑘𝑎 𝑤𝑎𝑙 𝑚𝑢𝑙𝑘. 𝐿𝑎 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑖𝑘𝑎 𝑙𝑎𝑘𝑎.

“𝘈𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘯𝘶𝘩𝘪 𝘱𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭𝘢𝘯-𝘔𝘶 𝘺𝘢 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩, 𝘢𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘯𝘶𝘩𝘪 𝘱𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭𝘢𝘯-𝘔𝘶, 𝘢��𝘶 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘯𝘶𝘩𝘪 𝘱𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭𝘢𝘯-𝘔𝘶, 𝘵𝘪𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘶𝘵𝘶 𝘣𝘢𝘨𝘪-𝘔𝘶, 𝘢𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘯𝘶𝘩𝘪 𝘱𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭𝘢𝘯-𝘔𝘶. 𝘚𝘦𝘴𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘨𝘢𝘭𝘢 𝘱𝘶𝘫𝘪, 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘭𝘪𝘢𝘢𝘯, 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘯𝘢𝘱 𝘬𝘦𝘬𝘶𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬-𝘔𝘶. 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘶𝘵𝘶 𝘣𝘢𝘨𝘪-𝘔𝘶.’

Demikian kumandang talbiyah terus dilantunkan Tsumamah hingga memasuki kota Mekah. Tentu ini mengejutkan masyarakat Musyrikin Quraisy. Tsumamah bukan orang yang asing di kalangan Musyrikin Quraisy. Karena ia adalah salah seorang pemimpin APetinggi Qurarab yang disegani, sekutu Quraisy dan juga pemegang kendali ekspor gandum dari negerinya, Yamamah, ke Mekah.

“𝐾𝑎𝑚𝑢 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑔𝑎𝑚𝑎𝑚𝑢?”

 Demikian pertanyaan salah seorang petinggi Quraisy kepada Tsumamah. Tsumamah sebelumnya beragama sama dengan umumnya penduduk Mekah yaitu penyembah berhala.

Namun pertanyaan itu dijawab Tsumamah dengan ancaman,

“𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘! 𝐴𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑎𝑘𝑢 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑠𝑙𝑎𝑚 𝑑𝑖 ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑅𝑎𝑠𝑢𝑙𝑢𝑙𝑙𝑎ℎ ﷺ. 𝐷𝑒𝑚𝑖 𝐴𝑙𝑙𝑎ℎ, 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑏𝑖𝑗𝑖 𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑚 𝑝𝑢𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑌𝑎𝑚𝑎𝑚𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑖𝑧𝑖𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑅𝑎𝑠𝑢𝑙𝑢𝑙𝑙𝑎ℎ ﷺ!”

Ancaman yang serius dan membahayakan perekonomian Mekah. Dan Tsumamah tidak sedang menakut-nakuti atau memberi ancaman kosong. Sebab sekembalinya ia ke Yamamah ia langsung memerintahkan para pebisnis di Yamamah untuk menghentikan pengiriman gandum ke Mekah.

Mekah kelimpungan. Ancaman kelaparan di depan mata jika boikot ini terus berlanjut. Oleh karena itu para petinggi Quraisy Mekah melakukan negosiasi dengan Tsumamah.

Namun Tsumamah bergeming dengan keputusannya. Ia tidak akan mencabut boikotnya tanpa perintah dari Rasulullah ﷺ.

Lihatlah bagaimana Tsumamah yang baru memeluk Islam berjuang memuliakan Rasulullah ﷺ. Dan pengorbanan ini tidak kecil. Dengan dihentikannya transaksi dagang dengan Mekah, Tsumamah sendiri kehilangan sumber penghasilan yang selama ini telah membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di kalangan bangsa Arab.

Bukan itu saja. Jika Tsumamah bersikeras dengan keputusannya, sangat mungkin ia menjadi sasaran pembunuhan Musyrikin Quraisy.

Setelah berbagai cara digunakan gagal melunakkan Tsumamah, pimpinan Mekah terpaksa akhirnya mengirim utusan menghadap Rasulullah ﷺ. Ini tentu kekalahan moril yang besar dan sekaligus kehinaan bagi Mekah. Bagaimana tidak hina setelah beberapa bulan sebelumnya mereka dengan keangkuhan dan rasa percaya diri yang besar berusaha menghacurkan Madinah dan sekarang mereka menghadap Rasulullah ﷺ-atas nama kekerabatan- meminta beliau ﷺ agar Tsumamah membuka kembali hubungan dagang dengan Mekah.

Dalam peristiwa ini kembali kita melihat kemuliaan hati Rasulullah ﷺ. Beliau ﷺ bisa saja membiarkan boikot itu berlangsung sehingga melumpuhkan perekonomian Mekah. Dengan demikian selanjutnya akan mudah menaklukkan Mekah.

Namun bukan itu yang dilhat Rasulullah ﷺ. Tapi aspek kemanusian. Jika boikot ini tidak dicabut maka akan ada banyak bayi dan anak-anak yang mati kelaparan.

Maka dengan kebesaran hatinya, Nabi ﷺ segera mengirim surat kepada Tsumamah untuk -tanpa menyalahkan tindakan boikotnya- membuka kembali suplai gandum ke Mekah. Dan selamatlah Mekah yang selama ini memusuhi dan masih memusuhi Rasulullah ﷺ dan kaum muslimin dari bahaya kelaparan.

About Redaksi Thayyibah

Redaktur