Oleh: Salim A. Fillah
Seringkali atas perginya orang yang shalih, kita lebih layak menangisi diri kita sendiri. Mereka telah selesai khidmahnya, pergi membawa ‘amal kebaikan yang terus mengalirkan pahala. Sementara kita, jangankan meneruskan kerja-kerja besar dan sumbangsih mereka dalam dakwah, menata hati dan langkah agar istiqamah dan husnul khatimah masih menjadi kerja berat yang amat mengkhawatirkan ujungnya.
Tiga orang dalam foto ini memiliki satu kesamaan : dipanggil “Abah” oleh anak-anaknya. Di Jogokariyan, panggilan ini agak kurang lazim. Generasi awal pemakmur masjid, mengikuti Ustadz HM Jazir ASP, biasanya dipanggil “Ayah.” Generasi selanjutnya yang tertarbiyah, seperti Mas Gitta Welly Ariadi biasanya dipanggil “Abi”.
Dulu di awal menikah memang Mas Fanni pernah bertanya kepada saya, sebaiknya membiasakan panggilan apa dari anak kepada bapaknya. Saya bilang, kalau di Al Quran, panggilan anak shalih kepada bapak yang shalih itu “Abati”, Abahku. Dari Isma’il kepada Ibrahim hingga Yusuf kepada Ya’qub, ‘Alaihimussalaam.
Dan “Abah” itu mesra, indah. Guru saya Allaahuyarham KH Muhammad Zar’an pernah berkelakar, ta’ marbuthah itu kan penanda perempuan. Maka Abah itu, Bapak yang memiliki kasih sayang berlimpah tak kalah dari seorang Ibu. Abah itu dalam Al Quran pasangan panggilannya adalah “Bunayya”, yang artinya “anakku tersayang.”
Sesudah Mas Fanni dan saya, kini generasi baru Jogokariyan banyak memakai panggilan “Abah”, termasuk Om Dhani “The Jagal”. Kini, dua Abah di kanan dan kiri saya dalam foto ini sudah kembali kepada Allah dengan mengukirkan kisah-kisah kebaikan menyejarah. Yang tengah menengadahkan tangan memohon doa kepada Shalih(in+at) sekalian, semoga Alla karuniakan untuknya berkah di tiap langkah, istiqamah hingga akhir hayah, dan husnul khatimah dalam kematian syahadah.
Agar kelak kita semua berhimpun lagi bersama di surgaNya tanpa hisab tanpa ‘adzab, di Firdausil A’laa bersama Rasulullah ﷺ, para sahabatnya Radhiyallahu ‘Anhum Ajma’iin, para Shiddiqin, para Syuhada’, para Auliya’, dan para Shalihin. Aamiin.