Oleh : Hamni Azmi
Perjuangan dalam beratus hari
Dalam Pengapnya Hazmat
Dalam dahaga yang menyekat
Dalam lelah yang mutlak.
Perjuangan menahan rindu keluarga
Rela tinggalkan demi yang namanya tugas
Orang-orang menyebutnya pengabdian
Padahal ini adalah pengorbanan.
Semua nakes diminta berjaga
Mengahadang yang tak kasat mata
Tanpa peralatan tempur yang sempurna
Kata orang ini adalah pengabdian
Padahal ini adalah pembantaian.
Dokter dan perawat kini beguguran
Tinggal nama dan kenangan
Tanpa juga ada ucapan dan santunan
Inikah yang disebut pengabdian
Padahal ini adalah pembunuhan.
Tiba-tiba saja diminta berdamai dengan perang
Seakan bendera putih tlah dikibarkan
Beraktifitas lagi dipersilahkan
Tanpa melihat kenyataan
Bagaimana perjuangan garda terdepan.
Lalu untuk apa yang katanya lockdown
Lalu untuk apa melakukan PSBB
Kenapa harus menjaga di ujung perbatasan
Bersenjatakan termometer gun dan jas hujan
Bertugas di posko penjagaan.
Apakah itu yang namanya pengabdian
Padahal itu hanya lelah yang tak beralasan.
Kini
Setelah bendera putih perdamaian dikibarkan
Biarkan kami pulang
Istirahatkan badan dan selonjoran
Nikmati bernapas lega tanpa N95
Bersama keluarga tercinta.
Lelah ini seakan tiada guna
Perjuangan ini seolah tak berarti apa-apa
Pengorbanan ini seolah seperti bukan untuk apa-apa
Kematian sejawat seperti angin lalu saja.
Ternyata ada yang lebih paham dengan keadaan
Biar mereka sajalah yang menggantikan
Tugas di garda terdepan
Pulang sajalah wahai sejawat sekalian
Untuk sekedar rebahan.
Teruntuk Rekan sejawat di seluruh pelosok negeri
Silahkan jaga diri dan keluarga saja
Merekalah yang paling membutuhkan kehadiranmu saat ini.
Allah Maha Melihat setiap niat dan perbuatan yang telah dilakukan
Semoga Allah selalu menjagamu dan kita semua.
Sebamban Bumi Bersujud, 15 Mei 2020
22 Ramadhan 1441 H