Bagaimana cara menghentikan anak yang tantrum saat makan?
Sebenarnya tantrum adalah bagian normal dari proses perkembangan anak, hal ini bahkan bisa membantu anak untuk meluapkan perasaan yang sedang dirasakannya. Namun ingat, tidak semua tantrum itu bisa dianggap baik. Ada kalanya sebagai orangtua, Anda dituntut untuk lebih tegas dalam menghadapi sikap anak yang satu ini.
Tantrum bisa muncul dalam kondisi apapun, terutama ketika anak sedang lelah, merasa tidak nyaman, maupun sedang lapar. Akibatnya, anak jadi terus merengek dan mengamuk di sepanjang waktu makannya. Kalau sudah begini, bantu anak untuk mengatasi tantrum saat makan dengan beberapa cara berikut:
1. Coba pahami apa keinginannya
Tantrum umumnya terjadi di beberapa tahun pertama kehidupan, lebih tepatnya ketika kemampuan bahasa anak sudah mulai berkembang. Di masa ini, biasanya anak belum benar-benar mampu untuk mengatakan apa yang mereka rasakan, inginkan, atau butuhkan. Maka tantrum seperti menjadi “solusi” untuk menunjukkan emosinya.
Terlebih di waktu makan, dimana anak cenderung ingin memegang kendali lebih. Hal ini biasanya terjadi karena ia sudah sering melihat Anda maupun orang lain menyuapinya.
Tugas Anda di sini, cobalah untuk lebih mengerti apa yang sebenarnya diinginkan anak; apakah ingin mencoba makan sendiri, memegang makanannya, atau melakukan hal lain sembari makan? Dengan begitu, mungkin tantrum saat makan anak akan lebih berkurang.
2. Biarkan anak mengeksplorasi makanannya
Kemarahan anak yang datang di waktu makan kadang disebabkan oleh rasa ingin tahunya dengan makanan yang sedang ia makan. Tidak masalah bila Anda terbiasa untuk menyuapinya karena tekstur makanan yang tidak memungkinan si kecil makan sendiri, misalnya bubur atau makanan lumat lainnya dengan tekstur cair.
Akan tetapi, tidak ada salahnya untuk coba memberikannya makanan padat berukuran genggaman tangan anak sehingga bisa dipegang sendiri (finger foods).
Selain bisa menyenangkan anak, makanan finger foods juga juga berperan sebagai langkah awal untuk mengembangkan keterampilan motoriknya. Anak pun jadi mulai mengenal berbagai bentuk makanan harian.
3. Alihkan perhatiannya pada hal lain
Meski tampaknya Anda berada dalam situasi yang cukup sulit bila anak tantrum saat makan, tapi sebisa mungkin coba alihkan perhatiannya pada hal lain yang lebih menarik.
Entah dengan memberikannya mainan favorit, mengajaknya bicara pengalaman menyenangkan yang pernah dilakukan, atau menceritakan ulang mengenai dongeng kesukaan anak. Intinya, lakukan berbagai hal menarik yang setidaknya dapat mengurangi bahkan menghentikan sifat tantrumnya saat makan.
4. Ingatkan anak mengenai aturan saat makan
Kebiasaan tantrum anak yang terus dibiarkan bisa membuatnya selalu mengandalkan amukan, amarah, serta tangisan sebagai trik untuk mendapatkan keinginannya. Sebagai orangtua, usahakan selalu bersikap tegas guna mendidik anak untuk mengerti beragam aturan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejak usia dini, mulai lah memperkenalkan anak dengan berbagai hal baik dan buruk yang boleh dan tidak boleh ia lakukan. Termasuk di waktu makannya, seperti “makan itu harus duduk”; “kunyah makanan sampai halus, jangan diemut”; dan lain sebagainya.
Memang tidak mudah mendidik anak untuk mematuhi aturan, tapi ini semua demi kebaikannya saat ia dewasa kelak. Jadi, jika nanti anak melakukan tindakan di luar aturan yang diajarkan, jangan segan untuk menegurnya dengan cara halus sekaligus ingatkan kembali apa yang seharusnya ia lakukan.
Sumber: hellosehat.com