thayyibah.com :: Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, meminta maaf karena angkatan bersenjata negaranya tak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina dengan nomor penerbangan PS752 yang menewaskan 176 penumpang, pada Rabu (8/1).
“Hari yang menyedihkan, kesimpulan awal penyelidikan internal oleh Angkatan Bersenjata: Kesalahan manusia pada saat krisis, karena aktivitas Amerika Serikat [di udara] yang menyebabkan bencana,” kata Zarif melalui cuitan di akun pribadinya @JZarif, dikutip CNN.
“Penyesalan kami yang mendalam, permintaan maaf dan belasungkawa kepada keluarga semua korban dan kepada negara-negara yang terkena dampak lainnya,” sambungnya.
A sad day. Preliminary conclusions of internal investigation by Armed Forces:
Human error at time of crisis caused by US adventurism led to disaster
Our profound regrets, apologies and condolences to our people, to the families of all victims, and to other affected nations.
💔— Javad Zarif (@JZarif) January 11, 2020
Sebelumnya, lewat pernyataan resmi Angkatan Bersenjata Iran pada hari ini mengakui bahwa mereka menembak jatuh pesawat Ukraina bertipe Boeing 737 karena faktor kesalahan manusia (human error) — mengira pesawat komersial tersebut sebagai pesawat musuh.
Pernyataan ini berbeda dari dua hari sebelumnya, Kamis (9/1), ketika Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran, Ali Abedzadeh, menyebut tidak masuk akal jika pesawat Ukraina itu ditembak jatuh oleh rudal, karena di waktu bersamaan ada pesawat komersial lainnya yang terbang dari Bandara Imam Khomeni, di Teheran, Iran.
Tudingan bahwa Iran tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina sebelumnya pernah dilontarkan oleh pejabat pemerintah Amerika Serikat.
Insiden pesawat Ukraina jatuh ini terjadi ketika ketegangan antara Teheran dan Washington kembali memanas terutama setelah serangan drone AS menewaskan jenderal Iran, Qasem Soleimani, di Irak.
Sumber: cnnindonesia.com