thayyibah.com :: Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu kembali menjanjikan untuk mencaplok permukiman ilegal di Tepi Barat ke dalam teritori Israel. Janji itu ia ucapkan dua pekan sebelum dilangsungkannya Pemilu Israel.
“Kita akan memperluas kedaulatan Yahudi atas seluruh permukiman sebagai bagian dari wilayah Israel, bagian dari negara Israel,” ujar Netanyahu seperti dikutip dari Aljazeera, Ahad (01/09/2019).
Namun begitu, Netanyahu belum memastikan waktu pencaplokan wilayah Tepi Barat, Palestina itu. Padahal, janji tersebut suda diumbarnya sejak sebelum Pemilu April lalu.
Diketahui, pada Pemilu April tersebut Netanyahu kembali terpilih menjadi Perdana Menteri Israel. Hanya saja, koalisinya gagal membentuk pemerintahan baru sehingga harus diadakan Pemilu Dini pada 17 September mendatang.
Sejumlah media Israel melaporkan, Netanyahu dengan tegas menyebut tidak akan mencabut permukiman ilegal di Tepi Barat. Evakuasi permukiman dari sana seperti yang terjadi pada tahun 2005 silam juga tidak akan diulang.
Lebih lanjut, Netanyahu juga telah menyampaikan pada Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa pihaknya tidak akan menjadikan satu pun permukiman di Tepi Barat sebagai paket perdamaian dengan Palestina.
Meskipun kontroversial, namun rencana Netanyahu mencaplok wilayah Tepi Barat tetap mendapat dukungan dari Washington. Padahal negeri Paman Sam itu tengah mengupayakan perdamaian antara Israel dengan Palestina.
Aljazeera menilai, janji mencaplok Tepi Barat kembali dijadikan alat kampanye Netanyahu agar dapat memenangkan Pemilu nanti.
Sementara itu, sebuah lembaga non-pemerintah di Israel menyebutkan, ada sekitar 630 ribu pemukim Yahudi yang tinggal di 123 permukiman ilegal di Tepi Barat. (thayyibah.com)