thayyibah.com :: Kementerian Luar Negeri Qatar mendesak Amerika Serikat (AS) untuk memikirkan solusi politik yang adil bagi seluruh warga negara di kawasan Timur Tengah, terutama Palestina.
Hal itu disampaikan sejalan dengan pengumuman kesiapan Qatar untuk menghadiri undangan AS untuk menghadiri Lokakarya Terkait Investasi dan kondisi Ekonomi di Kawasan, yang akan digelar di Bahrain bulan depan.
Dalam keterangan Kemenlu Qatar, seperti dilansir dari Al Jazeera, Ahad (26/05/2019) disebutkan, solusi yang dimaksud harus sejalan dengan kehendak dan aspirasi rakyat Palestina.
Kemenlu juga menyebutkan permisalan terkait solusi tersebut, seperti mengakhiri penjajahan Israel, mendirikan negara Palestina berdaulat atas dasar batas wilayah 1967 dengan ibukota di Al-Quds Timur, hingga memberi izin kepada pengungsi Palestina untuk pulang ke kampung halaman mereka.
Lebih lanjut disebutkan, Qatar tidak akan mengintervensi segala bentuk kontribusi yang dinilai mampu mengatasi tantangan yang dihadapi wilayah Arab secara keseluruhan. Qatar, ditegaskan juga akan terus mempertahankan prinsip yang mengedepankan kepentingan masyarakat Arab.
Sebelumnya, Amerika Serikat dan Bahrain dalam pernyataan bersama mengumumkan penyelenggaraan Lokakarya Investasi dan Ekonomi di Ibukota Bahrain, Almanama. Agenda yang mengambil tema ‘Perdamaian untuk Perkembangan’ itu rencananya akan digelar pada 25-26 Juni.
Sementara, Pemerintah Otoritas Palestina dan seluruh faksi politik Palestina memboikot Lokakarya tersebut. Pasalnya, Lokakarya dinilai sebagai bagian dari agenda perdamaian AS untuk Palestina-Israel yang dikenal dengan ‘Perjanjian Abad Ini’, yang sangat merugikan Palestina. (thayyibah.com)