thayyibah.com :: Pemerintah Amerika Serikat (AS) menuding Cina menahan lebih dari satu juta Muslim minoritas di dalam kamp konsentrasi, Jumat (03/05/2019). Tudingan ini menjadi serangkaian suara keras Washington terhadap penahanan massam Muslim Uighur di Xinjiang, Cina di dalam satu kamp yang dikenal dengan ‘Kamp Pendidikan Ulang’.
Dilansir dari kantor berita Reuters, Sabtu (04/05/2019), tudingan AS datang dari pemimpin kebijakan Asia di Departemen Pertahanan, Randall Schriver. Disinyalir, komentar pedas Schriver menjadi babak baru ketegangan antara Washington dan Beijing.
“Partai Komunis Cina menggunakan pasukan keamanan untuk menahan secara massal kelompok Muslim dalam kamp-kamp konsentrasi,” ujar Schriver saat diskusi perihal militer Cina di Pentagon.
Schriver memperkirakan, jumlah Muslim Uighur yang ditahan pemerintah Cina mencapai tiga juta orang.
Tak hanya itu, Schriver yang juga Asisten Menteri Pertahanan AS itu bahkan menyebut kondisi yang terjadi mirip dengan pernah dilakukan oleh Nazi Jerman.
“Mengingat yang kita tahu betapa besarnya penahanan, setidaknya satu juta, tapi kemungkinan lebih dekat pada 3 juta dari 10 juta populasi. Jadi mengingat yang terjadi di sana, tujuan Cina serta komentar publik mereka, saya pikir ini sesuai (dideskripsikan dengan Nazi Jerman, red),” imbuh Schriver.
Disebutkan Reuters, hingga saat ini Kantor Kedutaan Besar Cina di Washington belum mau berkomentar terhadap pernyataan Schriver tersebut.
Sejauh ini, Otoritas Cina seakan acuh tak acuh dengan tudingan semacam itu. Beijing mengaku, kebijakan mereka atas Muslim Uighur hanyalah cara untuk memberantas ekstremisme melalui pendidikan dan pelatihan kejuruan.