Breaking News
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat meresmikan Gobeklitepe di Provinsi Sanliurfa. (Anadolu)

Erdogan Resmikan Situs Kuil Tertua di Dunia Berusia 12.000 Tahun

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat meresmikan Gobeklitepe di Provinsi Sanliurfa. (Anadolu)

thayyibah.com :: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meresmikan reruntuhan yang diduga bekas situs kuil tertua di dunia, Jumat (08/03/2019). Dalam peresmian situs yang diberi nama Gobeklitepe di Provinsi Sanliurfa tersebut, Erdogan menyebut negaranya sebagai ‘museum terbuka’.

Tak hanya itu, Erdogan mendorong penelitian arkeologis untuk digalakkan guna mengungkap lebih banyak artefak dan situs bersejarah di wilayah Anatolia.

Dilansir dari kantor berita Anadolu, Ahad (10/03/2019), ‘Tahun Gobleklitepe’ telah dideklarasikan sejak tahun 2019. Hal itu dimaksudkan untuk menghormati kuil berusia 12.000 tahuntersebut. Nantinya wilayah itu juga diharapkan akan dipadati oleh para wisatawan.

Gobeklitepe dimasukkan dalam Daftar Tentatif Warisan Dunia UNESCO sejak 2011. Situs itu kemudian resmi ditambahkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO pada Juni 2018.

Menurut Erdogan, situs kuno itu berkontribusi pada perbendaharaan budaya dan telah menjadi ‘referensi yang sangat penting’ dalam menunjukkan peradaban yang mengakar kuat di Anatolia.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki Mehmet Nuri Ersoy mengatakan, Gobeklitepe mengungkapkan fakta Anatolia adalah tempat lahirnya peradaban.

Reruntuhan kuil ditemukan pada 1963 ketika para peneliti dari universitas Istanbul dan Chicago mengerjakan proyek penggalian di situs tersebut. Sejak itu, penggalian di sana terus dilakukan.

German Archaeological Institute dan Museum Sanliurfa telah melakukan proyek penggalian bersama di situs tersebut sejak 1995. Mereka berhasil menemukan obelisk berbentuk huruf T dari zaman Neolitikum setinggi 3-6 meter (10-20 kaki), dengan berat berkisar 40-60 ton.

Selama penggalian, artefak berusia 12.000 tahun yang berbentuk patung manusia sepanjang 65 centimeter (26 inci) juga ditemukan. (thayyibah)

About Azah