thayyibah.com :: Turki secara resmi akan memiliki sistem pertahanan udara milik Rusia, S-400, pada bulan Oktober mendatang. Menurut Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, keputusan negaranya membeli S-400 merupakan akibat dari keengganan Sekutu di NATO untuk membekali Turki dengan sistem pertahanan.
“Membeli sistem S-400 bukan pilihan, melainkan desakan. Kita terpaksa agar mampu melindungi dan mempertahankan 82 juta warga negara Turki,” tutur Akar seperti dikutip dari Anadolu Arabic, Jumat (08/03/2019).
Akar menjelaskan, sistem S-400 akan dikirimkan oleh Rusia pada awal bulan Oktober mendatang. Saat ini, pihaknya sedang merencanakan tempat S-400 akan dipasang nantinya.
“Kami bertekad untuk mengadaptasikan sistem pertahanan ini, kami lelah hanya menjadi pasar dari sistem-sistem ini,” imbuhnya.
Akar menuturkan, sejak terjadi perang saudara di Suriah tahun 2011 silam, Turki telah meminta kepada NATO untuk dibekali sistem pertahanan ‘Patriot’.
Amerika Serikat, Belanda dan Jerman mengirimkan Patriot hanya untuk sementara dan ditarik kembali. Hanya Spanyol dan Italia yang menurutnya benar-benar berkontribusi dalam menjaga keamanan udara Turki.
Sejak saat itu, Turki berupaya untuk memiliki dan mengembangkan sistem pertahanan sendiri. Namun tidak pernah ada tanggapan baik dari AS maupun negara lain di NATO.
Fakta tersebut, lanjut Akar, mendorong Turki untuk berkomunikasi dengan Rusia untuk memiliki sistem pertahanan S-400. (thayyibah.com)