thayyibah.com :: Alquran yang terbuat dari kain sutera berhasil dirampungkan di Afghanistan. Kitab suci Agama Islam dengan tebal 610 halaman itu, dikerjakan langsung oleh 38 kaligrafer dan seniman, dalam tempo waktu hingga dua tahun.
Dibuat di atas kulit kambing dan berbobot 8.6 kilogram, Alquran tersebut diproduksi oleh perajin Afghanistan, di mana banyak dari mereka dilatih di Yayasan Turquoise Mountain di Kabul.
“Niat kami adalah untuk memastikan kaligrafi tidak mati di negara ini. Menulis adalah bagian dari budaya kami,” kata Khwaja Qamaruddin Chishti, seorang kaligrafer berusia 66 tahun.
“Kami tidak menjual karya seni ini. Tuhan telah mempercayakan kita dengan pekerjaan ini, dan ini lebih berarti bagi kita daripada aspek uang,” ujarnya menambahkan sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 23 Mei 2018.
Menggunakan pena tinta bambu atau buluh, Chishti dan kaligrafer lainnya menghabiskan waktu hingga dua tahun lamanya, dengan hati-hati menyalin ayat-ayat Alquran ke dalam satu halaman. Kadang, membutuhkan waktu lebih lama jika mereka membuat kesalahan.
Mereka menggunakan skrip kaligrafi Naskhi, gaya kaligrafi yang dikembangkan di awal Islam untuk menggantikan Kuufi, karena lebih mudah dibaca dan ditulis.
Sementara itu, tim seniman menggunakan cat yang terbuat dari bahan alami, termasuk lapisan emas dan perunggu, untuk menciptakan pola-pola halus yang populer selama dinasti Timurid, pada abad ke 15 dan 16, di kota barat Herat.
“Semua warna yang kami gunakan berasal dari alam,” ujar Mohammad Tamim Sahibzada, seorang seniman miniatur dalam proyek tersebut.
Sahibzada mengatakan, mengerjakan Alquran di atas kain sutra untuk pertama kalinya sangat menantang. Semua bahan yang digunakan dirawat dalam larutan yang terbuat dari biji kering dari ispaghula atau psyllium, untuk mencegah agar tinta di atas kain menjadi rusak.
Sumber: viva.co.id