thayyibah.com :: Perkiraan masa kini, manusia punya cerita peradaban panjang, sekira 6000 tahun lamanya. Sejak Nabi Adam hingga saat ini, selama itu pula manusia dalam peperangan antara haq dan bathil. Antara Allah dan taghut, antara risalah-Nya dan kesesatan, antara Nabi-Nya dan penentangnya
Para Nabi terus berganti, risalah pun terus turun bersama mereka, berganti nama tapi tetap dengan inti tauhid, menyembah hanya pada Allah, pemilik semesta dan penguasa manusia. Begitu juga kejahatan berganti nama dan berganti kekuasaan, tapi tetap intinya, menolak patuh pada Allah
Kebaikan itu bermula dari Adam, lalu diwariskan pada keturunannya. Ibrahim menguatkan itu semua dengan membina ka’bah bersama anaknya Ismail, sebagai simbol penyatuan dunia, satu arah, satu tujuan, satu ummat, satu Tuhan. Tauhid universal
Dalam kesungguhannya bersama Ismail ia berdoa, “Tuhan kami, utuslah untuk mereka, Rasul dari kalangan mereka, yang membacakan pada mereka ayat-ayat-Mu, mengajarkan pada mereka Al-Kitab dan Hikmah, dan menyucikan mereka” – QS 2: 129, doa itu terpanjat pada Allah
Ribuan tahun berselang, tak kunjung terkabul doa itu, di garis keturunan Ishaq bin Ibrahim, para Nabi turun konsisten, tapi mereka sampaikan bahwa akan ada Nabi penutup, bahwa mereka bukanlah penutup. Demikian doa Ibrahim masih tertangguh
Sampai satu saat rencana Allah dipenuhi, Allah berkehendak untuk mengutus Nabi yang terakhir bagi ummat manusia. Mengabul doa kekasih-Nya Ibrahim, untuk mengutus Nabi-Nya dari kalangan ka’bah, keturunan Ismail bin Ibrahim
Allah berfirman, “Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Al-Kitab dan Hikmah”. – QS 62:2. MasyaAllah
Kapankah doa itu terkabul saudaraku? Malam ini, 17 Ramadhan. Malam dimana Al-Qur’an pertama kali dibacakan pada Nabi kita Muhammad saw
Malam dimana Allah turunkan Al-Qur’an yang dengannya mengubah alur sejarah manusia, mengubah peradaban manusia dan milyaran manusia yang hidup, semua terjadi di malam ini, malam Nuzul Al-Qur’an.
Oleh: Ust. Felix Siauw