Breaking News
Setya Novanto sesaat setelah ditahan KPK. (Foto : Kompas)

Kasus Setya Novanto Sebuah Catatan

 

Oleh : Fuad Bawazir

Setya Novanto sesaat setelah ditahan KPK.  (Foto : Kompas)
Setya Novanto sesaat setelah ditahan KPK. (Foto : Kompas)

Alhamdullilah Setya Novanto (SN) telah dalam penguasaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPG). Dan yang sama pentingnya adalah KPK agar mampu dan berani membongkar siapa-siapa yang:

1. Membantu pelariannya atau persembunyian SN, ataupun terlibat dugaan ala sinetron kecelakaannya sebagai dalih bersembunyi di RS sambil menunggu Praperadilannya.

2. Yang memberi nasihat SN untuk terus menerus mangkir dari panggilan KPK atau menurut mantan pimpinan KPK (BW) melakukan obstruction of justice. Ataupun yg diduga memberi nasihat kepada SN untuk memberi keterangan palsu.
Dapat diduga bahwa kelak terbongkarnya pelaku pelaku pendukung SN ini adalah pemain atau jaringan yang sama yang selama ini memusuhi KPK dan memacetkan perkara perkara tertentu di KPK seperti BLBI, Bank Century, Sekreataris MA Nurhadi, penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, dan sebagainya.
Terbongkarnya pelindung dan kaki tangan SN atau jaringannya pasti akan mengejutkan publik, siapapun orangnya baik petinggi negeri atau swasta dan bila betul dugaan-dugaan yang selama ini berembus, sekaligus bisa dijadikan momentum oleh Presiden Jokowi untuk menindak siapa-siapa petinggi yang selama ini menjadi pelindung kejahatan itu.
Karena SN ini Ketua DPR maka Majelis Kehormatan DPR harus segera bersidang dan bersikap tegas sebagai rekomendasi untuk paripurna DPR menyikapi de facto kekosongan ketuanya, bukan maaf, nampak bingung dan ewuh pakewuh. Selain itu, rakyat juga menunggu sikap fraksi-fraksi di DPR karena DPR adalah lembaga terhormat negara yang tidak boleh dipimpin seorang “buron “ atau pesakitan. Apa kata media asing bahwa ketua parlemen Indonesia adalah “buronan” atau “pesakitan” korupsi? Istana dan DPR harus segera mengakhiri skandal yang memalukan republik ini karena menyangkut wibawa negara.
KPK juga harus cepat dalam pengusutan apakah sakit dari kecelakaan kali ini genuine atau dibesarkan besarkan ala sinetron sebagai alat buying time menunggu putusan praperadilan yang akan datang. Rakyat sudah amat menunggu jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di seputar teka teki ini. Maklum terlalu banyak kejanggalan dan keganjilan yang terjadi selama ini dalam kasus SN dan rasanya publik lelah dan marah dengan dugaan ala sinetron SN. Karena itu KPK harus mampu menyeret pemain utamanya, pemain pembantu, dalang dan sutradara ala sinetron ini, sebagaimana KPK telah berhasil menjerat Miryam Haryani dengan kesaksian palsunya. Publik di dalam maupun luar negeri memandang kasus SN adalah simbol peperangan rezim atau kekuatan pro korupsi melawan yg anti korupsi.

About Redaksi Thayyibah

Redaktur