Tanya: Ngaji kok gurunya google. Sana mondok dulu..!
Jawab : Kalau semua yang seperti ini jawabannya selalu kamu suruh mondok, yasudah semuanya mondok. Tapi kalau kamu sakit, jangan pergi ke dokter, pergi ke ustad. Kalau kamu lapar, jangan pergi ke warung, pergi ke ustad. Kalau kamu ingin naik pesawat, jangan pergi ke bandara, pergi ke pondok. Kalau kamu butuh ojek, jangan panggil gojek, panggil saja ustad.
Tanya: Terus kapan kamu ngaji langsung ke ustad?
Jawab : Satu yang perlu kamu pahami. Kamu harus berhusnudzan dulu pada orang lain. Bisa jadi ketika kamu liat ia liat ceramah di internet, ia tiap hari sudah rutin ngaji di ustad. Bisa jadi ketika kamu hanya liat ia ngaji di internet, ia sudah mau dikit-dikit nimba ilmu agama di orang lain walau tidak bergelar ustad, mungkin dia baru hijrah. Bisa jadi ia orang yang super sibuk, sehingga sedikit waktu ikut kajian.
Bisa jadi ia memang orang yang berada di pelosok, jauh dari area kajian. Bisa jadi ia TKI yang terbatas akses ke tempat kajian. Atau bisa jadi memang hati kitalah yang udah tertutup kebencian. Daripada menghakimi mereka, lebih baik doakan aja, semoga mereka bisa terus di jalan kebaikan. Itu akan menjadi kebaikan untukmu dan untuknya.
Tidak ada yang salah ketika kita melihat ceramah di internet, atau sekadar baca-baca ilmu agama disana. Jangan samakan waktu luangmu dengan waktu luangnya. Jangan samakan kesibukanmu dengan kesibukannya.
Jangan samakan persepsimu untuk menghakiminya. Lebih baik, kalau ada info-info kajian langsung diajak saja. More action, talk less.
Akhukum fillah,
Erwin Pandu Pratama