Thayyibah.com:: Jakarta.- Pemberitaan mengenai kepindahan Neymar dari Barcelona ke Paris Saint-Germain seakan ‘membersihkan’ wajah Qatar dari hiruk-pikuk politik kawasan Timur Tengah. PSG merekrut Neymar dari Barca untuk nilai transfer rekor dunia baru yakni €220 juta atau sekitar Rp3,5 triliun.
PSG saat ini dimiliki oleh Qatar Sports Investments dengan Nasser Al-Khelaifi menjabat sebagai Presiden.
“Pengumuman transfer Neymar ke Paris Saint-Germain adalah sebagai bentuk strategi komunikasi yang akan membayangi segala perdebatan yang ada, termasuk terorisme,” kata Mathieu Guidere, seorang ahli geopolitik di dunia Arab, seperti yang dikutip dari AFP, Jumat (4/8).
“Selama berhari-hari, tidak ada seorang pun yang menyebutkan hal negatif. Semua tentang transfer Neymar,” katanya menambahkan.
Perselisihan diplomatik dengan negara Qatar sudah terjadi sejak 5 Juni lalu. Kala itu, Arab Saudi bersama Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain, menarik duta besar mereka dari Qatar. Negara-negara tersebut juga memerintahkan agar seluruh warga Qatar kembali ke negaranya.
Pada akhir Juli 2017, keempat negara itu menyatakan siap melakukan pembicaraan dengan Qatar guna mengatasi perselisihan diplomatik. Namun, dialog hanya akan terjadi jika Qatar bersedia memenuhi seluruh tuntutan yang diminta Saudi dan sekutunya selama ini yakni menghentikan dukungan dan pendanaan terhadap gerakan ekstremisme serta terorisme di kawasan Timur Tengah.
Seorang analis politik dari King’s College London, Andreas Krieg, berpendapat bahwa transfer Neymar adalah bagian dari sebuah pertunjukan kekuatan Qatar secara lembut.
“Qatar perlu menunjukkan kepada dunia bahwa terlepas dari semua tuduhan yang ada, Qatar adalah negara yang paling tangguh di Timur Tengah sejauh ini. Memiliki pemain terbaik di dunia, menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa jika Qatar masih punya tekad. Mereka masih memiliki aset besar,” ucap Krieg. Dilansir CNN Indonesia