thayyibah.com :: Lagi lagi aku menyebutmu dalam sajakku
Kali ini,
Akan kuceritakan sedikit tentangmu
Dengar,
Ketika musim telah berganti satu persatu kulukis hijau daun yang mengering yang selalu saja merekat kembali
Sungguh terkadang aku ingin musim ini segera berganti
Sebab saat itulah kau akan kembali pada hati ini
Sungguh terkadang aku ingin kau jatuh dari ranting itu
Hingga melayang jatuh dengan pasrah sambil berputar sebentar dipermainkan oleh angin
Hingga pada akhirnya kau mendarat tanpa melayang
Meski aku sempat berfikir,
Andai kita adalah helai dedaunan yang saling melindungi
Ketika angin mencoba menghakimi
Sayang nya,aku hanyalah sebuah tanah bagimu
Namun percayalah,
Aku selalu menopangmu dengan wujud lemahku ini
Ya,
Tak lelah diriku mendoakanmu agar kau tetap kokoh disana
Dan ketika hujan mengguyurku
Saat itulah doaku mengalir pada dirimu
Meskipun begitu,
Tak dapat kupungkiri aku ingin engkau terjatuh
Percayalah,itu tak mengapa
Kau jangan khwatir ketika masa hijaumu menghilang
Sebab kau tepat untuk terjatuh dipelukan,dengan menguning dan mengering
Ya,
Kau seperti daun kering dimataku
Dan aku adalah tanah yang setia menunggumu terjatuh
Hingga tertancap tepat pada jantung hatiku
Hingga kita menyatu termakan waktu
Dan benar
Mengering Tertiup Angin