Breaking News
Berminat buku ini, SMS nama dan alamat lengkap ke 085282440664

“Korban” Yusuf Mansur Bicara (3)

Kemal Alamsyah, Kawan yang Ditipu*

Berminat buku ini, SMS nama dan alamat lengkap ke 085282440664
Berminat buku ini, SMS nama dan alamat lengkap ke 085282440664

thayyibah.com :: Yusuf Mansur pernah dilaporkan ke Bareskrim Polri pada 15 Mei 2010 lalu oleh seseorang yang bernama Kamal Alamsyah yang tinggal di JL. YY 64, Cengkareng Barat, Jakarta. Yusuf Mansur dituduh telah melakukan penggelapan dan penipuan terhadap Ny. Sumarti, ibu dari Kamal Alamsyah. Sedangkan Kamal sendiri mengakui bahwa Yusuf Mansur adalah temannya sekaligus orang yang sering ditolongnya.

Menurut harian Duta Masyarat edisi 16 Mei 2010, dugaan penipuan Yusuf Mansur ini bermula dari dia meminjam sertfikat tanah SHM Nomor 530/Cengkareng Barat milik Ny. Sumarti pada 27 Oktober 2003. Pinjaman ini, oleh Yusuf Mansur, disertai janji akan memberikan uang sebesar Rp. 1 Milyar kepada Ny. Sumarti.

Setelah sertifikat berada di tangan, Yusuf Mansur meminta Kamal datang ke kantor notaris Hj. Mas Ayu Fatimah Sjofjan di Jl. KH. Wahid Hasyim 52 Jakarta. Rupanya, di sana Yusuf Mansur sedang menyiapkan sebuah acara penandatanganan akta kredit dengan Nomor 14 Tanggal 27 Oktober 2003. Demi kelancaran proses itu, Yusuf Mansur telah siapkan seorang wanita yang kemudian Alamsyah diminta mengakuinya sebagai ibunya Ny. Sumarti.

Uang Rp. 1 Milyar yang dijanjikan Yusuf Mansur kepada Ny. Sumarti tak pernah dipenuhinya. Meski begitu, ketika Kamal memerlukan uang sebesar Rp. 350 juta untuk keperluan mengurus legalitas lembaga pendidikan yang dirintisnya, Yusuf Mansur memberikan uang tersebut dan surat-surat lembaga pendidikan itu berada di tangan Yusuf Mansur. Belakangan, Kamal baru tahu kalau Yusuf Mansur menjaminkan izin lembaga pendidikan miliknya itu kepada pihak ketiga dengan memalsukan tandatangan Kamal.

Lebih mengagetkan Kamal, sertifikat atas nama ibunya itu sudah diagunkan ke Bank Asiatic (sudah dikuidasi) untuk dapatkan sebuah pinjaman sebesar Rp. 4 milyar. Sesuatu yang mengherankan Kamal, dalam akta kredit di Bank Asiatic itu, peminjam uang bukan atas nama ibunya sebagai pemilik sertifat melainkan atas nama Thio Han Ing, pengusaha yang tinggal di Kalimantan Selatan.

Thio Han Ing kemudian tidak pernah membayar pinjamannya itu sehingga Bank Asiatic sehingga bank tersebut berencana melelang bangunan dan sertifikat Ny. Dengan peristiwa ini Ny, Suamarti dan Kamal Alamsyah merasa ditipu oleh Yusuf Mansur dengan kerugian (saat itu) sebesar Rp. 10 Milyar.

Masih dalam edisi yang sama, koran Duta Masyarakat memuat wawancaranya dengan Kamal yang merasa ditipu oleh Yusuf Mansur itu. Menurut Kamal, selain dirinya, masih banyak orang yang menjadi korban penipuan Yusuf Mansur dengan nilai yang fariatif. “Sudah sering saya ditipu Yusuf Mansur. Sebelumnya paling ratusan juta, katanya untuk membangun gedung pondok dan sekolah tinggi, tapi kali ini yang paling besar. Sebelumnya saya juga sudah berusaha menyelesaikan urusan ini secara kekeluargaan, tapi saya selalu dibohongi, diputer-puter,” begitu Kamal seperti yang ditulis Duta Masyarakat.

Selanjutnya Kamal berkata, “Saya paham luar dalam siapa Yusuf Mansur. Dulu itu dia sopir saya, sebelum menjadi ustadz seperti sekarang. Dia jadi ustadz juga karena bantuan saya dan teman-teman. Saya tidak mengada-ada dan bisa saya buktikan.”

“Tanya itu sama Yusuf Mansur, siapa yang membiayai buku Wisata Hati, itu saya yang bantu sama teman-teman dan sampai sekarang belum dikembalikan. Yusuf Mansur itu tidak sebaik yang dikira banyak orang selama ini,” begitu kata Kamal.

Sayang, langkah Kamal untuk memproses Yusuf Mansur secara hukum berhenti pada 25 Mei 2010. Kamal mencabut laporan polisi bernomor LP321/V/2010 Bareskrim yang telah dibuatnya itu. Kamal juga mecabut surat kuasa yang dia berikan kepada pengacaranya M. Solihin HD.

Pencabutan laporan polisi ini, menurut Kamal seperti yang ditulis Duta Masyarakat, akibat dia takut dengan teror yang diterimanya lewat telepon selepas kematian ibunya. “Ibu kamu sudah meninggal setelah lapor polisi, setelah itu you yang meninggal,” begitu seperti yang dikutip Duta. Kamal akhirnya benar-benar takut.[]

 

 

 

*Artikel ini adalah salah satu dari artikel-artikel dalam buku “Banyak Orang Bilang : Yusuf Mansur Menipu”. Pembaca Thayyibah.com yang berminat mendapatkan buku ini, silahkan kirim SMS nama dan alamat lengkap + kode pos ke nomor 085282440664. Insya Allah buku segera dikirim selama persediaan masih ada.

 

About Darso Arief

Lahir di Papela, Pulau Rote, NTT. Alumni Pesantren Attaqwa, Ujungharapan, Bekasi. Karir jurnalistiknya dimulai dari Pos Kota Group dan Majalah Amanah. Tinggal di Bekasi, Jawa Barat.