thayyibah.com :: Di dalam QS. Ali Imron ayat 31 , “Katakanlah (Muhammad), jika mereka mencintai Aku, maka ikutilah aku (Muhammad)…”
Ayat ini menjelaskan bagaimana kita mencintai Allah dengan sebaik-baiknya cinta. Ternyata jika kita ingin mencintai Allah, caranya adalah kita harus mencintai apa yang Allah cintai. Di ayat ini tergambarkan bahwa Allah memerintahkan kita untuk mencintai Rasul-Nya. Karena Nabi Muhammad saw adalah kekasih Allah.
Makna berikutnya ialah, jika kita mencintai Allah maka ikuti Rasul, dan kita harus mengikuti segala yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarangkan.
Walau terkadang perasaan manusia muncul dan mengatakan bahwa apa yang diperintahkan tidak sesuai dengan keinginan kita. Atau apa yang dilarang adalah sesuai dengan keinginan kita.
Sehingga tidak heran jika muncul kalimat “banyak orang berani mati untuk Islam, tapi tidak berani hidup bersama Islam”
Karena mereka hanya menjalankan yang sesuai dengan keinginan kita, tapi jika diperintahkan jangan bersentuhan dengan bukan mahrom, mereka enggang melaksanakannya.
Ini juga terjadi dalam kehidupan berjamaah.
Banyak orang yang berani mati untuk jamaah, tapi tidak berani hidup bersama jamaah.
Memilih segala kebijakan yang menyenangkan pribadi tapi tidak disiplin terhadap kebijakan yang tidak sesuai dengan keinginannya.
Ikhwah fillah,
Berjamaah walau terisi oleh keruhnya perbedaan jauh lebih bermakna dari pada cemerlang dalam kesendirian.
Bukti kita mencinta ialah tatkala ketaatan tak terhijab oleh perasaan suka atau tidak suka. Ketaatan tidaklah terdikotomi oleh kesukaan pada siapa pemimpinnya. Melainkan ketaatan ialah sikap menjalankan dengan ikhlas bahwa kami adalah pelayan Allah, sang Pemberi balasan dengan kebaikan tiada terhitung.
Semoga Allah terus menetapkan hati kita kepada Agama ini. Cintai Allah, ikuti risalah Rasul-Nya berdakwahlah dengan berjamaah.
Maka,
Rasakan bedanya Bedakan rasanya Pasti terasa bedanya
Menjaga ketaatan selepas rihlah- (put/thayyibah)