Breaking News

Aset Utsman bin Affan Masih Berkembang Selama 1.400 Tahun

wakaf-sahabat-usman

thayyibah.com :: Salah satu Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu; merupakan Sahabat yang termasuk Khulafaur Rasyidin (4 Khalifah pertama Islam). Beliau sejatinya adalah seorang Saudagar yang kaya raya namun sangat dermawan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri menggambarkan Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu sebagai pribadi yang paling jujur dan rendah hati di antara kaum Muslimin.

Hotel Utsman Bin Affan yang dibangun di sekitar Masjid Nabawi

Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Aisyah radhiallahu ‘anha bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Abu Bakar -ra masuk (Islam) tapi engkau biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus, lalu Umar -ra masuk engkau pun biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus. Akan tetapi ketika Utsman -ra masuk engkau terus duduk dan membetulkan pakaian, mengapa?”
Rasûlullâh menjawab, “Apakah aku tidak malu terhadap orang yang Malaikat saja malu kepadanya?”
MuslimNetizen.com
Berikut ini Kisah Nyata perjalanan bisnis beliau yang hingga kini masih terus berjalan dan bertahan. Tentunya ini menjadi inspirasi bagi kita terutama para entrepreneur untuk mencontoh cara beliau mempertahankan bisnis-nya sepanjang masa sampai dengan saat ini.

Tentunya bukanlah harta semata yang diharapkan, melainkan manfaat dari harta tersebut yang dapat kita gunakan dijalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Melalui amal sedekah dari harta kita, demi perjuangan dan perkembangan Islam dengan semata-mata hanya mengharapkan rahmat dan ridha-Nya.

Dikutip dari salah satu artikel voa-Islam, inilah Kisah Nyata entrepreneurship Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu yang dapat kita teladani mindset-nya.
Mungkin tak pernah terbayang oleh siapa pun, bila ada satu Bank di Saudi Arabia yang sampai saat ini menyimpan rekening atas nama Utsman bin Affan, radhiallahu ‘anhu.
Apakah kisah sebenarnya, di balik pembangunan hotel ‘Utsman bin Affan -ra’ yang saat ini sedang di bangun dekat Masjid Nabawi…?!
Apakah ada anak cucu keturunan Utsman bin Affan -ra saat ini yang membangunnya atas nama moyang mereka…?!
Penasaran…?! Ikuti kisahnya berikut ini. Barangkali kita dapat mengambil pelajaran dari kisah ini…
MuslimNetizen.com
Setelah seruan hijrah, jumlah kaum Muslimin di Madinah semakin bertambah banyak. Salah satu kebutuhan dasar yang mendesak pada saat itu adalah ketersediaan air jernih.

Kala itu sumur sumber mata air terbesar dan terbaik adalah Bi’ru Rumah, milik seorang Yahudi pelit dan oportunis. Dia hanya mau berbagi air sumurnya itu secara jual beli.

Mengetahui hal itu, Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu mendatangi si Yahudi dan membeli ‘setengah’ air sumur Rumah tersebut. Utsman -ra pun lalu mewakafkannya kepada kaum Muslimin.

Dengan semakin bertambahnya penduduk Muslim, kebutuhan akan air jernih pun kian meningkat. Karena itu, Utsman -ra pun akhirnya membeli ‘sisa – setengah lagi’ air sumur Rumah dengan harga keseluruhan 35.000 dirham.

Untuk kali ini pun Utsman -ra kembali mewakafkannya untuk kaum Muslimin.

Singkat cerita, pada masa-masa berikutnya, wakaf  Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu terus berkembang. Bermula dari sumur sebagai sumber mata air tersebut, hingga terus bertambah menjadi kebun nan luas.

Kebun wakaf Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu kemudin dirawat dengan baik semasa pemerintahan Daulah Utsmaniyah / Turki Utsmani.

Setelah Kerajaan Saudi Arabia berdiri, perawatan terhadapa aset-aset wakaf Utsman -ra berjalan semakin baik. Alhasil, di kebun wakaf tersebut telah tumbuh sekitar 1.550 pohon kurma.

Kerajaan Saudi, melalui Kementrian Pertanian, mengelola hasil bumi dari kebun wakaf Utsman -ra tersebut. Uang yang didapat dari panen kurma dibagi dua; setengahnya dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang separuhnya lagi disimpan di sebuah Bank dengan rekening atas nama Utsman bin Affan.

Rekening atas nama Utsman bin Affan tersebut kemudian dipegang oleh Kementerian Wakaf Saudi Arabia.
MuslimNetizen.com
Dengan begitu, ‘kekayaan’ Utsman bin Affan yang tersimpan di Bank terus bertambah. Sampai pada akhirnya dapat digunakan untuk membeli sebidang tanah di kawasan Markaziyah (area eksklusif) berdekatan dengan Masjid Nabawi.

Di atas tanah tersebut, saat ini tengah dibangun sebuah Hotel berbintang lima dengan sumber dana pembangunan masih dari ‘rekening’ atas nama Utsman bin Affan tersebut.

Pembangunan Hotel tersebut kini sudah masuk tahap akhir. Rencananya, Hotel ‘Utsman bin Affan’ tersebut akan disewakan kepada sebuah perusahaan pengelola Hotel ternama.

Melalui kontrak sewa ini, income tahunan yang diperkirakan dapat diraih sampai dengan nominal lebih dari 50 Juta Riyal (lebih dari 175 Milyar Rupiah).

Pengelolaan penghasilan tersebut akan tetap sama. Separuhnya dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang separuhnya lagi disimpan di ‘rekening’ abadi atas nama Utsman bin Affan.

Uniknya, tanah yang digunakan untuk membangun Hotel tersebut tercatat pada Dinas Tata Kota Madinah adalah atas nama Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu.
MuslimNetizen.com
Masya Allah… Saudaraku, itulah ‘transaksi abadi’ dari amalan wakaf Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Sebuah ‘perdagangan’ yang kemudian berakhir di jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah berlangsung selama lebih dari 1400 tahun.

Tak dapat dibayangkan seberapa banyaknya ‘keuntungan’ pahala yang akan terus mengalir deras kedalam pundi-pundi amal ibadah dan kebaikan Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. MuslimNetizen.com

Saudaraku, hikmah lain dari kisah diatas betapa disiplinnya pihak pengelola wakaf dari Pemerintahan Saudi Arabia. Mereka tidak merubah wakaf seseorang meskipun sang pewakaf sudah meninggal dunia sejak ribuan tahun sebelumnya.

Bahkan hasil dari tanah wakaf tersebut pun tetap digunakan sesuai peruntukannya dan tetap atas nama sang pewakaf. Subhanallah….

Sumber: Tarjim Ustadz Asep Sobari, Lc

About A Halia