Breaking News
Pembaca bisa dapatkan buku secara cuma-cuma degan mengirim nama, alamat dan nomor telepon ke nomor 0852 8244 0664

Testimoni Sedekah Yusuf Mansur = Penipuan

Pembaca bisa dapatkan buku secara cuma-cuma degan mengirim nama, alamat dan nomor telepon ke nomor 0852 8244 0664
Pembaca bisa dapatkan buku secara cuma-cuma degan mengirim nama, alamat dan nomor telepon ke nomor 0852 8244 0664

Baru seminggu setelah buku “Yusuf Mansur Menebar Cerita Fiktif Menjaring Harta Umat” terbit, sudah banyak mendapat tanggapan beragam dari pengunjung situs ini. Umumnya pembaca mengirim tanggapannya ke akun pribadi penulis atau nomor WA.

Hampir semua pembaca meminta agar buku tersebut dikirim ke alamatnya, dari Banda Aceh hingga Kalabahi di Alor, NTT.

Sebagian pembaca merasa “kaget” dengan judul buku ini. Mereka menyangka penulis sedang memfitnah atau menyebar kebencian. Namun, setelah buku tersebut sampai di tangan, mereka tak lagi mengirim komentar. Mungkin mereka menjadi lupa dengan tanggapan mereka yang pertama.

Sesungguhnya, penulis buku ini bukan orang pertama yang menilai kisah-kisah kesukesan orang bersedekah dalam cerita Yusuf Mansur adalah cerita fiktif. Jauh sebelum ini sudah ada Anna Maria yang menulis dengan thema yang sama. Bahkan, tulisan yang dipublikasikan di Kompasiana.com itu, Anna Maria “lebih berani” dengan mengatakan, bahwa Yusuf Mansur dan kisah-kisahnya adalah pembohongan/penipuan.

Untuk lebih lengkapnya, berikut kami turunkan isi tulisan tersebut dengan utuh sebagai berikut :

 

 

Yusuf Mansur selalu membahas tentang sedekah (Miracle of Giving) dimana Allah akan mengganti sedekahnya 10x lipat bahkan 700x lipat dari uang yang disedekahkan berdasarkan Al Baqarah 261, dan untuk meyakinkan jamaahnya Yusuf Mansur pun menghadirkan KESAKSIAN jamaah bahwa SEDEKAHnya diGANTI ALLAH berupa HARTA/Rejeki 10x bahkan 700x lipat. Misalkan kita sedekah 5ribu rupiah makan akan dapat 50ribu bahkan 3,5juta, terkadang malah mau lunasin utang atau mau beli mobil tinggal kita hitung saja berapa uang yang harus kita sedekahkan maka kita dapat kan apa yang menjadi keinginan kita.

 

Agar kita tidak salah menafsirkan ayat tersebut ada baiknya kita liat ayat Al Baqarah 245-272 berikut ini:

Al-Baqarah Ayat : 245. Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah/SEDEKAH), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah (SEDEKAH) adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

262. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah (SEDEKAH), kemudian MEREKA TIDAK MENGIRINGI APA YANG DINAFKAHKANNYA (SEDEKAH) ITU DENGAN MENYEBUT NYEBUT PEMBERIANNYA (KESAKSIAN ) dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

264. Hai orang-orang yang beriman, JANGANLAH KAMU MENGHILANGKAN (PAHALA) SEDEKAHMU DENGAN MENYEBUT-MENYEBUTNYA (KESAKSIAN) dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir (Mereka ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula mendapat pahala di akhirat).

265. Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya (SEDEKAH) KARENA MENCARI KERIDHAAN ALLAH dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.

266. Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. MAKA KEBUN ITU DITIUP ANGIN KERAS YANG MNGANDUNG API, LALU TERBAKARLAH. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya (Inilah perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya karena riya, membangga-banggakan tentang pemberiannya kepada orang lain, dan menyakiti hati orang)

271. Jika kamu menampakkan (Terlihat-bukan diomong2in/dicerita2in) sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, MAKA MENYEMBUNYIKAN (SEDEKAHnya) ITU LEBIH BAIK BAGIMU. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

272. Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. DAN APA SAJA HARTA YANG BAIK YANG KAMU NAFKAHKAN DI JALAN ALLAH (SEDEKAH), MAKA PAHALANYA ITU UNTUK KAMU SENDIRI. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).

Dari ayat tersebut diatas sudah jelas bahwa ayat Al baqarah 261 itu SEDEKAH untuk mendapatkan PAHALA dan ditegaskan pada surat Al Baqarah 272……DAN APA SAJA HARTA YANG BAIK YANG KAMU NAFKAHKAN DI JALAN ALLAH (SEDEKAH), MAKA PAHALANYA ITU UNTUK KAMU SENDIRI………..

lebih lengkap liat keterangan sebab2 ayat turun:

http://maulanrizki.blogspot.com/2013/05/kebaikanabu-dahdah-r.html

(Buku Fadhilah Sedekah-Maulana muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi Rah.a halaman 8-11)

Tentang KESAKSIAN SEDEKAH (Testimony) :

Lantas bagaimana dengan KESAKSIAN SEDEKAH (Testimony) yang MENGATAKAN bahwa mereka mendapatkan REJEKInya itu dari sedekahnya?

Jelas bahwa MEREKA TELAH BERBOHONG, kenapa? karena TIDAK SEORANG manusia pun di DUNIA ini tahu akan HAL GHAIB, dari mana mereka tahu kalo REJEKInya itu di DAPAT dari SEDEKAHnya, apakah Allah memberitahu MEREKA?? jelas ini adalah PEMBOHONGAN/PENIPUAN!. bisa saja rejekinya itu dari kerja kerasnya, silaturahaminya dll,

Tentang surat Al Baqarah 261 dan KESAKSIAN itu dibuat adalah untuk SEGESTI agar mau MENYEDEKAHkan UANG/EMASnya, jika yang DIKATAKAN Yusuf Mansur ADALAH BENAR

Ingat! surat Al Baqarah 271….Jika kamu menampakkan (Terlihat-bukan diomong2in/dicerita2in) sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, MAKA MENYEMBUNYIKAN (SEDEKAHnya) ITU LEBIH BAIK BAGIMU

Yusuf Mansur justru menjerumuskan umat untuk TIDAK MENDAPATKAN PAHALA, dan tidak dipungkiri bisa MENJERUMUSKAN MASUK NERAKA!,, seperti yang dijelaskan surat Al Baqarah 264…… JANGANLAH KAMU MENGHILANGKAN (PAHALA) SEDEKAHMU DENGAN MENYEBUT-MENYEBUTNYA (KESAKSIAN)…..

KESIMPULAN:

  1. Surat Al Baqarah 261 itu perumpaan pahala yang kita dapatkan jika kita bersedekah.
  2. Surat Al Baqarah 264 Jika kita menyebut2 sedekah kita dengan KESAKSIAN SEDEKAH maka kita tidak akan mendapatkan pahala bahkan akan dimasukkan ke dalam NERAKA.

3.Menampakkan sedekah itu bukan diomongg2in/menceritakan sedekahnya, tapi perbuatan sedekahnya TERLIHAT (seperti emasukkan kotak amal, membayar zakat-bukan diomong2in)

4.MENYEMBUNYIKAN SEDEKAH ITU LEBIH BAIK Maka berhati2lah jika ada hal-hal baru yang diajarkan oleh para PENCERAMAH.

Wallahu’alam bissawab

Untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi : http://www.kompasiana.com/www.muskitawatibintimuslim.co.nr/menipukah-yusuf-mansur-ayat-2-261-dan-kesaksian-sedekahnya-testimony_55282ba86ea834a15d8b45bc

 

 

 

 

About Darso Arief

Lahir di Papela, Pulau Rote, NTT. Alumni Pesantren Attaqwa, Ujungharapan, Bekasi. Karir jurnalistiknya dimulai dari Pos Kota Group dan Majalah Amanah. Tinggal di Bekasi, Jawa Barat.