Breaking News

Teladan dalam Setia

Setia

thayyibah.com :: Khadijah binti Khuwalid yg menjadi istri pertama Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam telah meninggal dunia. Beberapa tahun kemudian, beliau memang menikah kembali, tetapi posisi Khadijah di hati beliau tidak pernah bergeser apalagi hilang.

Kasih sayang, cinta, dan ketulusan Khadijah selalu terukir indah di dalam ingatan Rasulullah Saw. Kerinduan itu bahkan membuat beliau begitu sensitif akan kehadiran kerabat dan orang yang dekat dengan Khadijah karena akan mengingatkan beliau pada sosok Khadijah.

Aisyah r.a. berkata, “Halah binti Khuwalid, saudara perempuan Khadijah, meminta izin untuk masuk ke rumah Rasulullah Saw. Beliau mengenali suara Halah yang mirip dengan suara Khadijah sehingga beliau merasa senang. Lalu beliau berkata, ’Ya Allah, ternyata ia Halah binti Khuwalid.’ Aku pun merasa cemburu, lalu berkata, ’Mengapa engkau masih menyebut-nyebut perempuan Quraisy tua renta itu, yang kedua ujung bibirnya telah memerah, dan telah meninggal? Padahal Allah telah memberikan kepada engkau pengganti yang lebih baik darinya.” (HR Bukhari&Muslim)

Perhatikanlah kisah di atas. Kecintaan Rasululah yg teramat dalam terhadap Khadijah membuat Aisyah nyaris tidak mampu mengendalikan perasaan cemburunya.

Pada kesempatan lain Aisyah berkata, “Jika memuji Khadijah, Rasulullah memberikan pujian yang terbaik. Suatu hari aku cemburu karena Rasulullah menyebut-nyebut Khadijah lebih sering daripada menyebut-nyebut si pipi merah ini. Bukankah Allah telah menggantikannya (Khadijah) dengan sesuatu yang lebih baik? Beliau menjawab, ’Allah tidak menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik. Ia beriman kepadaku ketika orang lain mengingkariku. Ia membenarkanku ketika orang lain mendustakanku. Ia menyokongku dengan hartanya ketika orang lain tidak memberikan. Melalui dirinya, Allah menganugerahkan keturunan kepadaku, sementara istri-istri yg lain tidak.” (HR Ahmad)

Aisyah r.a. bahkan sering sekali berkata, “Tidak ada seorang pun wanita yang aku cemburui seperti halnya Khadijah. Rasulullah tidak pernah menduakan Khadijah dengan wanita lain. Tidaklah beliau mempersunting aku kecuali tiga tahun setelah Khadijah meninggal dunia.”

About A Halia