thayyibah.com :: “Ingat lebaran idhul adha, ingat korupsi sapi.” Begitu tulis Patrice Rio Capella, Sekjen Nasdem ini pada 4 Oktober 2014. Setahun kemudian, tepatnya hari ini, Kamis (15/10) dia ditetapkan sebagai tersangka korupsi.
Saat Rio menulis itu, bisa saja dalam hatinya sedang mencibir Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bisa jadi, saat Patrice menulis itu, dia ingin masyarakat mengenang bahwa PKS adalah pelaku korupsi sapi. Atau Patrice ingin orang membenci PKS karena partai itu pelaku korupsi. Atau dia ingin sampaikan kepada masyarakat, bahwa partainya, Nasdem adalah partai bersih, termasuk dirinya dan diri ketua umumnya yang jika berpidato selalu berapi-api itu.
Padahal, saat Patrice sedang menulis “fitnah” itu, dia sesungguhnya sedang bersekongkol, sedang merencanakan sebuah rencana yang (diduga) disebut korupsi. Buktinya, hari ini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dia ditetapkan sebagai tersangka. Ya, sebagai tersangka terkait kasus skandal suap hakim dan jaksa kasus bansos Sumatra Utara, yang sudah menyeret Gubernur Gatot Pujo Nugroho dan istri keduanya menjadi pesakitan di KPK.
Dari awal kasus ini muncul, sudah jelas, bahwa kasus ini adalah mainannya orang Nasdem karena ada peran aktif (bahkan sangat aktif) dari OC Kaligis, yang juga Ketua Mahkamah Partai Nasdem saat itu. OC Kaligis berkali-kali mengadakan pertemuan dengan Tengku Erry Nuradi (Wagub Sumut sekaligis Ketua Nasdem Sumut), dan beberapa kali difasilitasi Patrice Rio Capella.
Sama seperti Rio yang sekjen, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, belum lama mengobral janji. Dalam pidato pembekalan caleg Partai Nasdem, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta (Senin, 3/6) lalu dia berjanji partainya tidak akan cuci tangan bila ada kader yang tersangkut kasus pidana.
“Kami tidak mau sebut-sebut oknum. Kalau ada anggota kami terkait tindakan tercela, partai akan bertanggung jawab,” jelas Paloh saat itu. Bahkan, bos Media Group itu juga berjanji untuk mengevaluasi keberadaan Partai Nasdem bila ada kadernya tersangkut korupsi. “Tidak layak Partai Nasdem dipertahankan,” tegasnya lagi.
Nah, sekarang, apa yang akan Anda lakukan Pak Surya Paloh? Buktikan ucapkan Anda. Jangan sampai anda dikatakan “embeeer..!!” (Redaksi/Thayyibah)