thayyibah.com :: Alangkah indah, luas dan dalamnya makna hadist berikut ini, “Barangsiapa yang Allah inginkan padanya kebaikan, Allah akan pahamkan ia dalam agama”.
Agar kita paham dalam agama tentu kita juga harus mengambil wasilahnya yaitu dengan menuntut ilmu dengan bersungguh-sungguh kepada para guru yang metode cara beragamanya yang lurus yaitu yang sesuai dengan pemahaman para salafushalih yaitu para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan orang-orang yang mengikuti cara mereka dalam beragama sampai sa’at ini. Kepada orang-orang ini Allah menjanjikan surga sebagaimana termaktub dalam surat At-Taubah ayat 100.
Namun para SahabBat Ilmu sekalian, cobalah perhatikan pemahaman terbalik dari hadist tersebut diatas yaitu: “Barangsiapa yang Allah tidak inginkan padanya kebaikan, Allah tidak akan pahamkan ia dalam agama”. Dengan cara begini maka kitapun bisa mengukur diri kita yaitu seberapa jauh diri kita dari harapan yang dikehendaki oleh Allah dengan kebaikan.
Oleh karena itu kami menghimbau diri kami dan para Sahabat Ilmu sekalian agar selalu bersungguh-sungguh menuntut ilmu agama ini sampai menjelang ajal kita masing-masing. Kalau kita mau jujur sebetulnya sangat sedikit sekali perhatian yang telah kita berikan terhadap kehidupan akhirat kita masing-masing. Kita belum belajar ilmu agama ini dengan maksimal.
Sewaktu di bangku SD kita hanya disuguhkan hafalan-hafalan yang kurang membekas dihati begitulah selanjutnya sampai keperguruan tinggi dan sering sekali ilmunya pun tidak berasal dari sumber yang sahih. Padahal yang kita inginkan adalah surga dimana para sahabat dahulu telah berkorbankan harta dan nyawa serta mencucurkan darah, keringat dan airmata demi untuk meraih surga yang telah dijanjikan Allah kepada orang-orang yang beriman. (thayyibah)