thayyibah.com – Al-Quds. Syeikh Raed Shalah, Ketua Gerakan Islam di Palestina 48 menyatakan apabila Israel masih terus melakukan kejahatannya terhadap Al-Aqsha, maka tidak disanksikan lagi akan meletusnya Intifadhah jilid tiga di Tepi Barat dan kota terjajah Al-Quds, seperti dikutip laman An-Nadholu.
Shalah kemudian mengatakan, apa yang dilakukan penjajah Israel dengan membagi-bagi masjid Al-Aqsha berdasarkan waktu dan tempat telah mendapat kecaman dari dunia internasional.
“Kondisi penyerangan ini akan membuat penjajah Israel mendapat tekanan dari dunia luar, sehingga memakasa mereka menghentikan aksi brutalnya terhadap warga Al-Quds dan masjid Al-Aqsha,” jelas pemimpin perlawanan di tanah Palestina 1948 yang kini diduduki Israel.
Shalah kemudian membaca tindakan penjajah Israel ini sebagai strategi mereka dalam memanfaatkan konflik yang merata terjadi di kawasan Timur Tengah.
“Pemerintah Israel mengambil keuntungan dari konflik yang tengah terjadi di kawasan Arab saat ini, seperti di Suriah, Irak, Libya, Yaman dan Mesir, sehingga negara mereka disibukkan dengan urusan dalam negeri dan tidak peduli dengan apa yang menimpa Al-Quds dan masjid Al-Aqsha,” jelasnya.
Dalam wawancaranya dengan kantor berita An-Nadholu Turki itu, Shalah berharap agar para pemuda Islam bergerak menyelamatkan Al-Aqsha dengan segala kemampuan yang mereka punya. Ia juga menegaskan bahwa masjid suci Al-Aqsha merupakan warisan umat Islam yang terbesar. Tak lupa ia juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada negara-negara yang mengecam penyerangan Israel ke Al-Aqsha, di antaranya adalah Arab Saudi, Qatar dan Turki. (thayyibah)
Sumber: dakwatuna.com