thayyibah.com :: Al-Quds – Yang telah diberitakan oleh dakwatuna.com, Zionis Israel secara perlahan menerapkan strateginya untuk membagi penggunaan masjid Al-Aqsha untuk umat Islam dan Yahudi. Rencana Yahudi ini memperkuat sinyal akan keseriusan mereka membagi masjid Al-Aqsha berdasarkan tempat dan waktu.
Peringatan ini semakin serius mengingat pembagian serupa sudah diterapkan Zionis Israel terhadap Masjid Ibrahimi yang ada di kota Al-Khalil (Hebron). Kini pengoperasian masjid tersebut, 50% lebih diberikan untuk kepentingan pemukim ilegal Yahudi, dan lebih naas lagi, di hari-hari besar Yahudi masjid tersebut tertutup bagi untuk umat Islam.
Adapun dengan masjid Al-Aqsha, dalam dua pekan terakhir Israel mulai melarang jamaah perempuan untuk masuk ke dalam areal masjid, khususnya di jam-jam yang digunakan untuk para pemukim Yahudi. Pelarangan tersebut berada di bawah penjagaan ketat dari aparat keamanan Israel.
Seperti dikutip laman islammemo.cc, Lembaga Wakaf di Al-Quds mengatakan, sebelumnya para turis Israel yang akan memasuki Al-Aqsha waktunya ditentukan, namun kini semuanya diambil alih oleh aparat keamana Zionis, tanpa ada lagi koordinasi dan mereka keluar masuk sesuka hati. (thayyibah)