Oleh: Setiardi Nama aslinya Surono. Kami memanggilnya Mbah Rono. Dulu, saat saya bekerja di Kantor Staf Khusus Presiden era SBY, Mbah Rono menjadi salah satu tokoh yang kerap nongkrong di kantor Presiden. Biasanya beliyo cangkrukan di ruang kerja Andi Arief, Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana. Saya kerap menyimak Mbah Rono saat bercerita soal g unung berapi. Tentu ...
Read More »Kabar
Tidore: Dari Nuku Hingga Zainal Abidin Syah
Oleh: Salim A. Fillah Dengan penuh semangat, Jo Jau (Perdana Menteri) Kesultanan Tidore, Ayahanda M. Amien Farouk mengisahkan kepada kami kepahlawanan Paduka Maha Tuan Sultan Saidul Jehad el Ma’bus Nuku Muhammad Amiruddin Syah Jou Barakati Kaicil Paparangan. Sultan Nuku, demikian kelak dia lebih masyhur, selama seperempat abad berjihad melawan VOC-Belanda dari markasnya di Pulau Seram bagian timur, bahkan dengan kecerdikan ...
Read More »Tentang Isu MUI akan Dibubarkan
Oleh: Setiardi Jadi begini, kita tak usah terlalu khawatir dengan nasib MUI. Sebab MUI itu hakikatnya tempat berkumpulnya ormas-ormas Islam di Indonesia. Bagaimana mungkin ada yang bisa membubarkan MUI? Itu hil yang mustahal. Kalau pun ada yang meramaikan tagar #bubarkan MUI, anggap saja angin lalu. Itu cuma ulah segelintir orang kafir. Atau, kalau pun secara formal beragama Islam, itu cuma ...
Read More »Di Dekat Ulama
Oleh: Salim A. Fillah Jika bermesra pada Allah berarti menjaga geletar takut, gerisik harap, sekaligus getar cinta. Demikian pula perasaan kita di dekat kekasih-kekasihNya. Begitu barangkali sikap hati para sahabat di hadapan Rasulullah ﷺ, hingga nyaris tak kita dapati riwayat tentang gambaran wajah beliau selain dari sahabat-sahabat berusia bocah. “Sebab”, ujar para ‘ulama, “Para sahabat sepuh tak pernah menatap langsung ...
Read More »Fathur, Pengalaman Pahit dengan Yusuf Mansur
Fathur. Pernah menjadi pengusaha konveksi yang sukses. Banyak uang, bahkan punya empat mobil. Dia terkagum-kagum dengan Yusuf Mansur. Dia kemudian mengaku terjebak dalam riba dan terobsesi dengan matematika sedekah ala Yusuf Mansur. Anak perempuannya dimasukkan ke Darul Qur’an. Mobil Inova yang baru setahun dikreditnya di serahkan ke Yusuf Mansur. Belakangan dia menyesal setelah tau tau mobilnya dipakai oleh Anwar Sani, ...
Read More »Pengakuan Ibu Neneng Tentang Daqu dan Yusuf Mansur Ibu Nenang adalah wanita sederhana yang tinggal sendiri di Kramat Jati, Jakarta Timur. Anak perempuan semata wayangnya adalah termasuk santri pertama pesantren puteri Darul Qur’an (Daqu)Yusuf Mansur yang berada di Cikarang, Bekasi. Namun baru sebentar di sana, anaknya itu dikeluarkan. Alasannya sederhana, akhlak Yusuf Mansur yang kurang bagus dan cara Yusuf Mansur ...
Read More »Yusuf Mansur Bisa Sesatkan Niat Kita Beribadah
“Riyadhah 40 dan bersedekah (kepada Yusuf Mansur) maka semua masalah hidup akan teratasi. Bebas hutang, jodoh datang, sakit sembuh, rezeki melimpah dan kaya raya. Semua itu akan datang dalam waktu 40 hari”. Demikian bunyi dagangan Yusuf Mansur. Lalu, tersihir-lah orang-orang. Mereka ramai ikuti saran Yusuf Mansur dan melupakan niat ibadah yang sesungguhnya. Matematika sedekah Yusuf Mansur ternyata menyesatkan. Niatkan semua ...
Read More »Senjakala Myanmar
Oleh: Setiardi Ini foto saya di Naypyidaw, ibukota baru Myanmar. Saya sudah tiga kali berkunjung ke negeri yang panas itu. Berburu batu akik. Kualitas batu Myanmar diakui dunia. Harganya murah. Untaian batu saya jadikan gelang Mamak di toko perhiasan Cikini, Jakarta. Biasa Mamak pakai untuk Lebaran. Banyak pelajaran yang saya petik di Myanmar. Salah satunya: kegagalan ibukota baru. Ya, junta ...
Read More »Malam Barokah
Oleh: Setiardi Saya sampai Menara Kudus, berniat silaturahim dengan Mbah Sunan Kudus, jam 10.30 malam. Pintu makam [ternyata] sudah ditutup. Ratusan peziarah hanya diperbolehkan di luar pagar makam. Mereka tetap khusyuk berzikr. Saya tanya seorang penjaga, apakah bisa masuk? “Makam sudah tutup. Baru buka setelah salat subuh,” ujar penjaga. Tapi ada Pak Kuncen, yang memandangi saya. Dari kepala sampai kaki. ...
Read More »Mbah Bayan Menteng
Oleh: Joko Intarto Saya sangat senang melihat foto kiriman Pak Lambang Saribuana ini. Ada tempe Mbah Bayan dalam boks makan siang gratis yang dibagikan ke panti asuhan dan jamaah salat Jumat di Masjid At-Tanwir, PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat. Tempe tersebut diolah UKM binaan Lazismu Grobogan menjadi rendang tempe. Setelah dikemas hampa udara, rendang tempe dikirim ke Lazismu Kantor Layanan ...
Read More »