Anis Matta: ISLAM DAN PETA GEO-POLITIK GLOBAL
1. Pasca runtuhnya Turki Utsmani 1924, di dunia Islam ada 2 bentuk format politik: pertama, non negara (non state) yakni gerakan-gerakan kebangkitan, salah satu contohnya Ikhwan. Umumnya adalah gerakan kemerdekaan yang merata di dunia Islam. Kedua, berdirinya nation state (daulah qaumiyah). Bentuk-bentuk ini tidak pernah ada sebelumnya karena dunia Islam dalam kondisi terjajah.
2. Bentuk-bentuk ini berdiri dalam satu peta yang dibentuk oleh perjanjian Sykes-Picot tahun 1916. Pasca PD I tahun 1914, ada 3 imperium utama yang hilang: Tsar Rusia, Komunis (revolusi Bolzevik), dan Khilafah Utsmaniyah. Lalu pada 1917 inisiasi satu negara muncul dengan perjanjian Balfour (1917) yakni Israel yang mengawali migrasi bangsa Yahudi ke neagra baru yang kini disebut Israel.
3. Bentuk map Sykes-Picot, sebagian besar negara Timteng diberikan ke Inggris kecuali Syiria dan Lebanon diberikan ke Prancis. Sedang wilayah Afrika diberikan ke Prancis, karenanya Prancis menjadi bahasa penting di kawasan tersebut hingga kini.
4. Setelah PD II, peta dunia berubah lagi. Inggris dan Prancis yang awalnya sebagai kekuatan utama disingkirkan AS. Termasuk kekuatan baru yang muncul di Jerman di bawah Hitler juga habis. Muncullah kekuatan baru yang bertahan yakni Rusia. Karenanya, pasca PD II muncul 2 kekuatan baru yang menguasai dunia: AS dan Soviet.
5. Sejarah Eropa secara umum penuh peperangan, setelah itu abad 17 terjadi perjanjian perdamaian dan berdiri negara-negara bangsa baru. Ini modelnya. Setelah PD II Eropa menuju ke model imperium baru tapi bukan seperti model imperium sebelumnya. Model ini yang digagas Amerika dengan global order. Payung politiknya namanya PBB, payung ekonominya adalah IMF dan World Bank. AS memperkenalkan instrumen penguasaan baru kepada dunia yang sama sekali baru.
6. Global order ini terbelah karena ada dua kekuatan yang saling mengikat. Meski mereka sepakat pada 1945 membentuk badan baru, setelah 1946 mereka terlibat dalam perang dingin. Pada era perang dingin ini terjadilah rekrutmen besar-besaran terhadap kekuatan-kekuatan dunia. AS dan sekutu melakukan rekrutmen, Uni Soviet juga. Inilah era proxy war. Negara-negara satelit ini bertempur tapi tempat bertempurnya bukan di negara tapi di tempat lain. Hampir seluruh Amerika Latin semua di bawah komunis, Timur Tengah minus Teluk semua di bawah komunis, dan Asia Tenggara ini hampir semua di bawah komunis karena AS kalah perang Vietnam. Untung kudeta 1965 gagal di Indonesia. Negara Teluk semua diproteksi AS, namun rata-rata mereka merdeka tahun 1960-an.
7. Pasca Perang Vietnam, AS mengalami keterpurukan secara politik karena dianggap kalah oleh Uni Soviet. Namun, Uni soviet sendiri bermasalah. Wilayah yang sangat luas yang dikuasi Uni Soviet nyatanya tidak bisa digunakan sebagai alat yang mengaplikasi system ekonomi komunis. System ekonomi komunis ini tidak bekerja. Semua wilayah miskin. Konsepnya semua ditarik ke pusat lalu didistribusi. Tapi ini tidak berhasil.
8. Di era Roesevelt, AS mengatakan bahwa pertarungan dengan Uni Soviet adalah pertarungan ideology. Siapa yang berhasil membuktikan sistemnya bekerja lebih baik maka dia akan menang. Dibuatlah program ekonomi, salah satunya Marshal Plan untuk menghidupkan Jerman yang hancur. Karenanya Jerman Barat dan Timur sangat kontras. Ironi ini dipertahankan; satu sejahtera satu miskin. Kedua, menghidupkan kembali Jepang yang sudah dihancurkan, termasuk Korsel yang secara cepat berkembang.
9. Tahun 1970-an Intelijen AS mendapat data ekonomi Uni Soviet ternyata tidak sampai 1/3 dari ekonomi AS. Karenanya mereka menerapkan satu strategi baru menghadapi Uni Soviet: memaksa Soviet terlibat dalam pertempuran yang banyak untuk menyedot sumber dananya. Salah satunya saat Ronald Reagen berkuasa, ia menginisiasi terjadinya Perang Bintang. Ini untuk memaksa Soviet masuk dalam pertempuran yang sebenarnya imajinatif, tapi menyedot sumber daya yang banyak karena AS tahu ekonomi Soviet jauh lebih kecil.
10. Yang kedua, ada satu kesalahan fatal yang dilakukan Uni Soviet yakni invasi ke Afghanistan. Ini masalah. Penasehat AS waktu itu memberikan saran: kita harus menjadikan Afghaistan ini menjadi Vietnam-nya Soviet. Bagaimana caranya? Satu, kita persenjatai mujahidin. Kedua, kita mobilisasi mujahidin dari seluruh dunia. Untuk yang kedua ini, ada 3 lembaga intelijen yang bekerja: Intelijen Pakistan, Saudi dan Mesir.
11. Karenanya tahun 80-an orang-orang muslim rame-rame dimobilisasi ke Afganistan dan tidak ada istilah teroris waktu itu. Dr Abdullah Azzam dengan leluasa bepergian ke negara-negara Islam dan menyerukan jihad Afghanistan. Tidak ada yang disebut teroris. Mahasiswa yang naik pesawat dari Saudi ke Pakistan mendapat diskon tiket 75 persen. Usama Bin Laden dengan mudah mendapat markas di Peshawar dan menggalang mujahidin dari seluruh dunia untuk datang ke sana. Kita seluruh umat Islam di dunia berfikir bahwa ini momentum, apalagi Syaikh Abdullah Azzam menyatakan bahwa dari bumi Afghan ini akan muncul Khilafah. Dan ini sangat menarik umat Islam. Faktanya, ini adalah rencana yang dibuat dengan baik oleh AS pada waktu itu untuk menjadikan Afghanistan sebagai Vietnamnya Soviet. Dan ini berhasil.
12. Pada 1979, hubungan Uni Soviet dan China sudah rusak. Sejak 62 sudah rusak. Tahun 54 Stalin meninggal dan digantikan Kuschev dan hubungan dengan Mao rusak. AS masuk dan lakukan rekrutmen di China. Tahun 79 era Deng Sao Ping akhirnya China bergabung ke system kapitalisme global. Saat Uni Soviet masuk Afghanistan kehancurannya sudah bisa diramalkan.
13. Muncullah pemimpin baru: Ghorbachev dengan ide Galsnost dan Perestroika untuk memperlambat laju kehancuran Soviet. Namun ini sudah terlambat. Tahun 1989 tembok Berlin runtuh dan tahun 90-an kemudian Uni Soviet Runtuh sama sekali. Sampai disini peta dunia berubah lagi, yakni dunia yang dikuasai satu kekuatan: AS dengan World Order-nya.
14. Dalam setiap perubahan dari waktu ke waktu map ini berubah. Ada negara hancur dan hilang, ada imperium terbentuk ada imperium bubar. Map ini adalah hal yang flexible. Kita juga tidak tahu Indonesia akan bertahan berapa lama. Termasuk map dunia. dan map dunia Islam ini akan seperti apa di masa mendatang. Ide tentang map ini yang diperkenalkan alquran. Ide tentang geo-politik yakni dalam surat ar-Rum. Kenapa ide tentang map ini turun di Mekah saat umat Islam tidak punya negara. Bercerita tentang pertarungan dua imperium yang tidak ada hubungannya dengan Islam. Tapi 20-30 tahun kemudian dua imperium ini ada dalam map umat Islam. Nama Romawi dan Persia tiba-tiba ada dalam map Islam. Map baru ini adalah map yang kita buat.
15. Fenomena jihad Afghan tahun 80-an ini adalah awal dari cerita panjang yang kita sebut dengan isu teroris. Dikapitalisasi sedemikian rupa oleh AS setelah fungsi mujahidin yang menguntungkan mereka ini selesai. Berapa banyak sudah fatwa agama yang kita buat yang masuk dalam rencana orang lain yang mengharuskan kita jihad ke Afghanistan. Waktu itu tidak salah kita kesana karena kita menghadapi dua musuh. Berkoalisi dengan salah satunya untuk mengahadapi yang satu. Setelah satu selesai, maka sekarang giliran kita berhadap-hadapan.
16. Persoalan bagi AS setelah Soviet runtuh adalah ketika para mujahidin ini, jika mereka kembali ke negaranya dan mengorganisir diri, apakah itu bukan ancaman? Maka dibuatkan isu teroris sebagai instrument control terhadapnya. Masalahnya, ini sudah seperti dinosaurus yang beranak-pinak dimana-mana dan tidak ada yang tahu dia anak siapa. Setelah itu dimunculkan tokoh Ossama bin Laden yang mulai menggeser posisi Syaikh Abdullah Azzam. Dan map saat Ossama menjadi sangat keras. Siapa yang mengarahkan Ossama untuk menyerang kepentingan-kepentingan AS dimana-mana?
17. Fakta persinggungan kita dengan Barat atas perang Afghanistan adalah cerita panjang. Kalo searching di internet soal hubungan Ikhwan-CIA, maka akan banyak dijumpai tulisan tentang ini. Ini adalah cerita yang banyak mereka ceritakan. Di Pilpres 2016 lalu, salah satu yang banyak diungkap Hillary Clinton adalah cerita soal ini. Dia menyalahkan kelompok Republlik dalam isu teroris. Teroris ini khan kalian yang buat? Asalnya adalah cerita di Afghan. “Khan kita sama-sama yang buat?”
18. Setelah seperempat abad runtuhnya Uni Soviet, apa yang kita alami kini persis seperti saat Uni Soviet menjelang runtuhnya. Pada tahun 60-90an, ekonomi AS 40 persen dari total ekonomi dunia, kalo digabung ekonomi Eropa berada di angka 70-80 dari ekonomi dunia. Per hari ini ekonomi AS tinggal 20 persen, 50 persennya hilang. Begitu dikombinasi AS dan Eropa tinggal 30-45 persen. Fakta ini menjelaskan kenapa sekarang ini ada ancaman revolusi social di AS dan Eropa. Fenomena ini sebagaimana yang terjadi di Soviet, ia runtuh bukan karena perang tapi karena negara-negara di dalamnya yang memisahkan diri karena tidak tahan atas kemiskinan. Waktu Deng Xiaping beralih ke system sosialis, ia hanya buat satu penjelasan: “Sosialisme itu tidak harus berbagi kemiskinan, tapi juga berbagi kekayaan.” Hal tersebut juga yang terjadi di AKP Turki soal kenapa foto Kemal Attaturk selalu dipajang. Kata Dovutoglu, karena ia memang sudah tidak ada gunanya. Justru itu dihadirkan. Tidak ada gunanya karena telah selesai maknanya. Sengaja dipajang supaya orang tidak sadar akan tafrighul ma’ani.
19. Sekarang ancaman besar AS dan Eropa adalah menurunnya kesejahteraan dan gagalnya untuk naik kembali. Saat ini kita tidak punya penjelasan bagaimana mereka akan runtuh tapi yang jelas jalannya turun. Sekarang angka kemiskinan di AS mencapai 47 juta dari 300 juta penduduk menurut standar PBB. Itu angka yang sangat besar. Ini menjelaskan mengapa Trump menang kemarin. Kebanyakan yang memilih adalah orang kulit putih yang turun dari kelas menengah menjadi kelompok miskin. Hutang AS kini sama besarnya dengan PDB-nya, 17 Trilyun USD.
20. Fakta ini menunjukkan seluruh kekacauan sedang terjadi di dunia. Ini adalah ancaman terhadap system global, sebagaimana dulu sistem komunis tidak bekerja, sekarang ini orang sampai pada kesimpulan bahwa sistem kapitalisme global juga tidak bekerja. Jika search kalimat post –kapitalisme, akan banyak buku tentang itu karena system ini tidak bisa bekerja. Itu sebabnya kepercayaan pada PBB menurun, pada Bank Dunia menurun, pada IMF juga menurun. Salah satu krisis yang menandai bahwa mereka benar-benar turun dan tidak akan bisa kembali lagi adalah krisis financial tahun 2008 lalu. Waktunya persis Obama setelah itu naik presiden.
21. Karena system global ini tidak bisa bekerja, maka kemampuan AS untuk mengontrol dunia menjadi lemah. Salah satu indikatornya adalah Arab Spring pada tahun 2010. Meski kini ada kontra Arab Spring, namun hakikatnya AS sudah tidak bisa mengontrol. Rusia yang sebelumnya bukan siapa-siapa setelah runtuh, tiba-tiba pada 2010 kembali menjadi global player. Lebih dari 40 tahun kawasan Timur Tengah dominan dikuasai AS, kini tidak lagi. Rusia menganeksasi sebagian wilayah Ukraina, di situ ada NATO, ada AS tapi tetap tidak bisa melakukan apa-apa. Di Laut Cina Selatan, AS intens memberi peringatan tapi China jawab: kita siap berperang selama apapun. Ini membuktikan wibawa militer AS hilang. Meski secara de facto ia tetap yang terkuat. AS terkuat tapi China tidak takut. Karenanya pada ara pelantikan Donald Trump 20 Januari lalu di Davos , Xi Jin Ping diundang dan berkomentar: kalo AS tidak bisa melakukan peran sebagai pemimpin global, kita siap menggantikan! Hari ini hanya ada satu negara yang punya proposal global: China. China punya proposal meng-connect dunia secara darat dan laut. Hubungan darat ke Eropa sudah tersambung.
22. Kesimbangan dunia secara total berubah. Pertama, wibawa militer AS menurun, kedua share ekonominya menurun 50 persen, dan ketiga AS sebagai pusat inovasi teknologi pelan-pelan diambil alih negara lain. Ketiga peran ini sebentar lagi dilewati negara lain. Map dunia segera berubah.
23. Pertanyaannya, dimana kita dalam perubahan ini? Umumnya ketika kita bicara siyasah syar’iyah kita berfikir sebagaimana saat buku itu ditulis. Peta sederhananya begini: tahwil qawaid as-siyasah syar’iyyah ila qawanin daulah (transformasi kaidah siyasah syar’iyyah ke hukum negara), wa minal qawanin ila siyasati ammah (dari hukum negara ke system politik pada umumnya), wa minal siyasati ammah ila ijroati tanfidhiyah ( serta dari system politik ke teknis pelaksanaan). Yakni bagaimana mentransformasi prinsip siyasah ke negara. Itu yang kita fahami selama ini. Karena itu kita tidak pernah berfikir tentang peta. Waktu buku siyash ditulis negara Islam establish. Kita dominan. Islam sebagai ideology berubah jadi system. Sekarang situasi berubah secara total. Yang perlu dilakukan adalah persoalan mindset. Maksudnya, kita perlu membaca kembali konteks ini semua dalam perpektif aqliyah handasiyah (enginering), dalam perspektif pengubah map.
24. Setelah krisis yang menimpa dunia Islam ini, baik gerakan kebangkitan dan nation state semua sama-sama hilang. Nation state yang ada di dunia Islam itu tidak bekerja. Gerakan kebangkitan Islam juga mengalami masalah. Krisis pasca Arab spring juga berdampak pada krisis di semua gerakan kebangkaitan Islam, mau ikhwan mau salafy semua mengalami masalah. Ciri dari krisis ada 2: satu, saat orang bingung dan kedua tidak ada yang bisa menjawab. Munculah disorder (ketidakaturan). Sebagaimana disebut al-Mawardi, peran negara yang sederhana adalah law and order, menciptakan keteraturan. Yang kedua adalah qadha (krisis), ketiga jika krisis tidak ada penyelesaiannya maka masuk perang (harb). Perang adalah cara mengakhiri krisis untuk memulai lembaran baru. Karenanya setelah perang Dunia I ada negara baru, ada negara hilang. Kita sekarang ini ada di krisis menuju perang. Apa yang terjadi di kemudian hari kita tidak tahu. Kalau kita ikuti berita setiap hari, maka diberitakan perang nuklir. Korut kini bisa menyapu seluruh main land AS. Krisis ini juga sedang menimpa Indonesia. Perubahan ini mengancam kita secara keseluruhan.
25. Karena krisisnya ada di sistem globalnya, di dunia Islamnya, di gerakan Islamnya, maka Pemikiran siyasah syar’iyah ini harus kita upgrade menjadi pemikiran aqliyatul handasiyah, bagaimana berfikir dalam skala ta’sis mandzumah jadidah: menciptakan system baru. Karena salah satu keberhasilan harokah Islamiyah satu abad ini adalah dia mengembalikan identitas keislaman kita. Ideology ini kembali hidup. Karena itu di dunia ini tidak ada yang bisa melawan kapitalisme kecuali hanya Islam. Tapi ideologi ini tidak punya instrumen. Belum diubah menjadi sistem. Dan tugas kita di abad ini adalah membawa ideologi ini menjadi system. Tahwilu ideolojia ila mandhumah ‘alamy (mentransformasi ideologi Islam menjadi system global).
Disarikan dari Ceramah Anis Matta pada di Depok, 30 Juli 2017